Selasa, 13 Januari 2009

Ketika Aku Di Interview Radar Bojonegoro

Radar Bojonegoro
[ Rabu, 03 Desember 2008 ]
Susanto, Guru SMAN 3 Bojonegoro Peraih Juara II Penulis Artikel Ilmiah Se-Jatim
Tak Punya Komputer, Tulis Naskah di Kantor dan Rental Susanto, 38, guru SMAN 3 Bojonegoro mengharumkan daerahnya di tingkat Provinsi Jatim. Warga Kelurahan Mojokampung, Kecamatan Kota Bojonegoro, itu berhasil meraih juara II penulis artikel ilmiah yang diselenggarakan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya 26 November lalu.ZAKKI TAMAMI, Bojonegoro -----------Siang kemarin (2/12) di sekitar rumah tembok setengah jadi (belum terlapisi) di Jalan Kyai Mojo, Kelurahan Mojokampung, Bojonegoro, sepi. Hanya beberapa orang yang berlalu lalang di rumah itu. ''Monggo pinarak (silakan duduk, Red),'' kata seseorang yang berpakaian hitam sambil menghampiri wartawan koran ini.Lelaki itu tak lain adalah Susanto. Dia peraih juara II se-Jatim dalam lomba karya ilmiyah yang diselenggarakan Unair Surabaya pada 26 November lalu. Kepada wartawan koran ini Susantokemudian menuturkan perjalannyanya mengikuti lomba itu.Awalnya, beberapa waktu lalu pihak SMAN 3 Bojonegoro mendapat pengumuman untuk mengikuti lomba penulsian artikel dalam rangka Dies Natalis Ke-54 Unair. Peserta dalam lomba ini ada dua kategori. Yakni, kategori siswa dan guru.''Waktunya hanya seminggu, dan saya ikut. Sedangkan siswa SMA 3 (SMAN 3 Bojonegoro, Red) tidak ada yang ikut,'' terangnya. Sedangkan total peserta lomba kategori guru 75 orang.Setelah mengetahui hal itu, Susanto mencari ide-ide untuk penulisan artikelnya. ''Saya dapat ide dari TV,'' ungkapnya.Ide itu kemudian dikembangkan menjadi empat judul yang dia kirim untuk mengikuti lomba. ''Yang meraih juara II berjudul Pendidikan Bermutu di Tengah Moralitas Instan,'' tutur dia sambil menunjukkan naskahnya.Tema itu hasil dari pemikira dia atas fenomena copy-paste dan ijazah instan yang banyak di sebagian masyarakat. ''Itu tidak mencerminkan moralitas yang baik,'' katanya.Dalam naskah tersebut juga dijelaskan tentang pentingnya pakta kejujuran untuk calon mahasiswa, dosen, atau pegawai administrasi.Hakikatnya, terang Susanto, pakta kejujuran merupakan sebuah pernyataan sikap yang harus dilakukan oleh calon mahasiswa, dosen, termasuk pegawai. Sehingga, orang yang akan memanipulasi data (skripsi atau ijazah sekalipun) akan mikir.''Secara teknis penyataan pakta kejujuran bisa dilakukan saat mahasiswa baru masuk perkuliahan. Dengan cara ini paling tidak akan terbentuk pribadi yang berkualitas dan perguruan tinggi steril dari perilaku premanisme atau kejahatan intelektual,'' imbuhnya.Dalam membuat naskah itu Susanto hanya bermodal semangat. ''Karena saya tidak punya mesin ketik, akhirnya saya ngetik di kantor (sekolah) saat waktu kosong,'' ungkapnya.Selain itu, pria yang juga dosen IKIP Bojonegoro ini mengetik naskah di rental-rental. ''Saya temukan ide, saya tulis di kertas terus saya ketik,'' jelasnya.Susanto yang sering menulis opini di media cetak itu berencana membukukan hasil karnyanya. Dia berharap prestasinya itu bisa memotivasi anak didik serta keluarganya. ''Paling tidak bisa memotivasi anak untuk berprestasi,'' harapnya. (*)

Guru Harus Bisa Tumbuhkan Inspirasi

Naskah Lomba Penulisan Artikel Guru
Tema: Fenomena Google dan Cara Mengajar Guru


BELAJARLAH DARI GOOGLE
Oleh : Susanto, S.Pd*)
Guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Negeri 3 Bojonegoro

Intisari:
Guru perlu menjalin hubungan secara personal dengan siswa agar mereka mampu mengembangan potensi dirinya. Sebab bagaimanapun apabila guru tidak memperbaiki kualitas performansinya terntunya kehadiran guru akan tersaingi dengan tehnologi. Kongretnya fenomena tehnologi internet saat ini adalah salah satu contoh begitu maha dahsyatnya. Kalau kita mau jujur begitu kita akses internet semacam „google segala sesuatu dengan cepat dan mudah kita dapatkan. Ini menggambarkan bahwa keberadaan tehnologi memiliki peran yang sangat dominan bagi kehidupan manusia. Dalam arti siswa, guru, orang tua untuk segera belajar dari google. Guru bisa terbatas kemampuan dan pengetahuannya. Tapi google lebih tahu segalanya.

Denyut perubahan dan kemajuan yang begitu pesat akhir-akhir ini menjadikan dunia semakin kompleks termasuk dalam dunia pendidikan. Salah satu indikatornya, bahwa masalah keberadaan internet sudah tidak asing lagi baik itu siswa atau guru. Fenomena itu terlihat bahwa sekarang keberadaan internet semacam google sudah tidak asing lagi. Artinya, degub perubahan itu juga memberikan implikasi luas terhadap sendi-sendi yang terkait dengan perubahan yang ada didunia pendidikan. Dalam konteks yang demikian, peran adanya pemahaman yang jernih terhadap perubahan itu.
Kurangnya peran serta orang tua terhadap pendidikan sangat tercermin terhadap mutu pendidikan pada masa sekarang ini. Belum lagi sarana dan prasarana pendidikan di sekolah yang kurang memadahi membuat proses belajar mengajar siswa menjadi terhambat dan juga berakibat pada prestasi siswa yang cenderung “amburadul”.
Dalam konteks ini ada sejumlah permasalahan mendasar yang perlu kita renungkan kembali sekaligus menjadi kajian mendalam bagi terciptanya iklim pendidikan yang kondusif. Artinya, melalui tulisan ini muncul pertanyaan. Untuk siapakah mutu pendidikan ini? Sudahkah masyarakat terlibat dalam penyusunan kebijakan dalam kaitannya dengan permasalahan mutu pendidikan? Ataulah sebaliknya? Bagaimana idealnya pendidikan kita yang berporos dan berbasis masyarakat? Pola pendidikan yang bagaimana yang bermutu? Perlukah moralitas dalam mutu pendidikan kita? Masih relevankah keberadaan guru di abad 21 yang berbasis Tehnologi dan Informasi saat ini? Apa yang harus diperankan oleh guru? Haruskah kita belajar dari google?

Pola Pendidikan Bermutu
Agar proses pembelajaran terhadap siswa menjadi lancar dan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Paling tidak sekolah harus memenuhi lima ciri kriteria agar dapat membuat proses belajar mengajar menjadi lancar Pertama, adalah dalam setiap proses pembelajaran siswa dan guru harus seperti keluarga, pada sektor ini murid harus diperlakukan sebagai individu yang utuh, maksudnya seluruh anak didik harus di didik dan mereka tidak dipaksa untuk berfikir terlalu keras tanpa melalui proses pembelajaran terlebih dahulu. Misalnya jika seorang guru pengajar melakukan free test secara mendadak tanpa memberi tahu siswa terlebih dahulu maka siswa akan merasa tertekan dan memaksakan otaknya untuk mengingat materi lebih banyak dari kapasitas memori di otaknya, maka seorang siswa tidak akan memperoleh hasil yang maksimal dari sebuah free test tersebut. Lain halnya jika beberapa hari sebelum pelaksanaan free test tersebut seorang guru pengajar memberitahukan kepada anak didiknya bahwa beliau akan melaksanakan free test, maka siswa akan mempersiapkan diri terlebih dahulu guna menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang akan dilontarkan oleh guru pengajar kepada dirinya.
Kedua adalah proses pembelajaran laksana rumah sakit, yaitu adalah proses pembelajaran dalam membedakan manajemen dan pengambilan keputusan-keputusan secara profesional dengan melalui percobaan-percobaan yang telah terbukti kebenarannya. Karena dalam proses pembelajaran ini harus lebih dahulu melaksanakan diaknosa perspektif, proses pembelajaran ini adalah proses pendekatan yang bersifat klinik.
Ketiga adalah proses pembelajaran laksana pertempuran atau zona perang. Sebuh gambaran tentang proses pembelajaran yang harus selalu aktif dan agresif namun masih dalam situasi yang damai. Pada sektor ini seorang siswa harus bersaing secara ketat dan selektif namun masih dalam status damai guna memperoleh nilai yang terbaik di bandingkan teman-teman sebayanya. Seorang siswa harus belajar lebih giat lagi guna mampu bersaing dengan teman-teman yang mempunyai kemampuan yang lebih tinggi diatasnya.

Good Teacher Inspires
Untuk mewujudkan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan berkualitas guna mewujudkan bangsa yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, disiplin, bertanggungjawab, terampil serta menguasai ilmu pengetahuan dan tehnologi. Bangsa Indonesia harus melakukan perubahan pada sektor pendidikan agar mampu terlaksanakan.
Di sisi lain hanya guru pengajarlah yang paling memahami mengapa prestasi belajar siswa menurun, mengapa sebagian murid bolos atau bahkan putus sekolah, metode belajar apakah yang efektif, apakah kurikulumnya dapat dilaksanakan dan masih banyak lagi permasalahan yang ada. Pada sektor ini para pengajar dan kepala sekolah harus dapat bekerja sama untuk mencegah masalah-masalah yang menyangkut proses pembelajaran tersebut. Untuk itu kepala sekolah dan guru pengajar harus dikembangkan kemampuannya dalam melakukan kajian serta analisis agar semakin peka dan memahami dengan cepat cara-cara pemecahan masalah pendidikan di sekolahnya masing-masing. Dengan kata lain bagaimana guru itu bisa dirindukan oleh pembelajar (baca: siswa).
Untuk itu, paling tidak guru harus, pertama, guru harus bisa menjadi sumber inspirasi (good teacher inspires). Guru perlu menjalin hubungan secera personal dengan siswa agar mereka mampu mengembangan potensi dirinya. Sebab bagaimanapun apabila guru tidak memperbaiki kualitas performansinya terntunya kehadiran guru akan tersaingi dengan tehnologi. Kongretnya fenomena tehnologi internet saat ini adalah salah satu contoh begitu dahsyatnya. Kalau kita mau jujur begitu kita akses internet semacam google segala sesuatu dengan cepat dan mudah kita dapatkan. Ini menggambarkan bahwa keberadaan tehnologi memiliki peran yang sangat dominan bagi kehidupan manusia. Dalam arti siswa, guru, orang tua untuk segera belajar dari google. Karena google lebih tahu segalanya.
Kedua, Guru harus bisa mengubah cara mengajar dan merespon perkembangan dan mengembangkan metode pembelajaran yang lebih aktif dan kreatif. Dengan cara ini pembelajar dalam hal ini siswa dapat mempeoleh sesuatu dengan cermat dan tidak membosankan. Dalam hal ini saya sependapat apa yang dikatakan oleh Martha Kaufeldt (2008: 19-20) dalam bukunya yang berjudul: Wahai Para Guru, Ubahlah Cara mengejarmu. Risetnya telah memperlihatkan bahwa pengalaman belajar yang diperlukan dengan metode yang jelas akan mempercepat pertumbuhan otak. Dalam konteks yang demikian ada tiga hal yang perlu dikembangkan. Pertama, ajarlah anak-anak tentang otak mereka. Para siswa dalam hal ini perlunya diajak untuk menuangkan gagasan-gagasan segera dalam waktu singkat, ketika para pembelajar dalam mengalami kebingungan dalam materi atau persoalan yang mereka hapi baik yang ada dirumah amaupn di sekolah.
Kedua, Bangunlah ke dalam masing-masing pelajaran lebih banyak kesempatan untuk pengalaman-pengalaman dari orang yang telah mengalaminya secara langsung. Jangan beranggapan kalau semua siswa telah memiliki pengetahuan yang diperlukan terlebih dahulu sebelum menerima konsep baru.
Ketiga, susunlah secara harmonis dan sistematis kesempatan-kesempatan untuk lebih berfikir. Artinya guru harus lebih banyak memberikan kesempatan siswa dalam memproses gagasan baru daripada hanya menerima suatu tingkatan pemahaman yang paling sederhana dan kemudian beru bergerak ke konsep berikutnya.

Masyarakat Sebagai Pusat Layanan
Fungsi pemerintah dalam membangun pendidikan adalah sebagai fasilitator untuk mendukung sekolah-sekolah agar berkembng menjadi lembaga profesional dan otonom. Sehingga mutu pelayanan mereka memberi kepuasan terhadap komunitas basisnya, yaitu masyarakat. Peran serta masyarakat dalam pengembangan mutu pendidikan di Indonesia harus menjadi hal utama. Dengan kata lain, mayarakat sebagi pusat layanan dalam hal jasa pendidikan paling tidak ada beberapa hal yang harus dicermati. Pertama, masyarakat sebagai motivator. Pada sektor ini masyarakat harus memberi motivasi bagi siswa guna menentukan pribadi yang baik, terampil dan bertanggung jawab, serta dapat menemukan inovasi-inovasi baru yang berguna bagi kehidupan umat manusia.
Kedua, masyarakat sebagai pembimbing, di sini masyarakat berperan serta sebagai pembimbing serta Pembina dari suatu pembelajaran yang dilakukan oleh seorang siswa, contoh seorang siswa yang melakukan wawancara kepada seorang Pejabat Tinggi Negara yang menanyakan tentang visi dan misinya untuk memajukan daerahnya.
Ketiga, masyarakat sebagai pengawas, pada sektor ini masyarakat berperan serta dalam pengawasan proses pembelajaran seorang siswa. Masyarakat harus mengawasi dan mengingatkan kepada pelajar jika proses pembelajaran yang dilakukan mengalami kesalahan.
Keempat, masyarakat sebagi pengembang bakat, pada sektor ini masyarakat berperan serta guna mengembangkan bakat terpendam dari seorang siswa. Contohnya masyarakat memberikan kesempatan kepada seorang siswa yang telah lulus sekolah dengan cara memberikan kesempatan bekerja agar siswa tersebut dapat mengembangkan bakatnya pada sektor perdagangan.
Kelima, masyarakat sebagai investor, pada sektor ini masyarakat membantu meringankan beban sekolah dengan cara menyumbang dana guna memenuhi sarana dan prasarana pendidikan.
Berdasarkan permasalahan kelima hal tersebutlah yang harus dipenuhi masyarakat Indonesia agar mutu pendidikan di Indonesia menjadi maju dan berkembang. Sisi moral hanya sekolah dan masyarakat yang mengetahui berbagai persoalan pendidikan yang dapat menghambat peningkatan mutu pendidikan. Dengan demikian mereka yang seharusnya menjadi pelaku utama dalam membangun pendidikan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakatnya.
Harapan saya adalah bangsa Indonesia menjadi negara yang maju dan berkembang dalam sektor pendidikan khususnya terkait mutu. Dalam konteks yang demikian, masyarakat Indonesia dapat berperan serta untuk membantu mengembangkan mutu pendidikan Indonesia di mata dunia. Sebab bagaimana proses pendidikan yang bermutu harus tersinergikan antara manajemen sekolah (baca: pelaku pendidikan) dengan masyarakat sebagai pusat layanan. Alhasil pendidikan yang bermutu, bermoral dan bermartabat akan terwujud manakala guru harus tetap menjadi inspirasi bagi siswa dalam pendidikan khususnya saat pembelajaran di kelas. Dan terpenting juga bias belajar dari kehadiran tehnologi semisal google. Bagaimana dengan para guru, siswa, orang tua, dan juga masyarakat? Siapkah Anda? (***).


*) Penulis adalah Peserta Konggres Guru Indonesia (KGI) 27-29 Nopember 2008 Di Jakarta. Guru SMA Negeri 3 Bojonegoro - Jawa Timur. Email: zuzanto@telkom.net. No. Rekening BNI Cab. Bojonegoro: 0072730090. Kini tinggal di Jl. Kyai Mojo Gang Buyut Pani V Bojonegoro. Telp. 0353-7705106, HP. 085-63063498



Daftar Pustaka:

Kaufeldt Martha. 2008: Wahai Para Guru, Ubahlah Cara mengejarmu. Bandung: Penerbit Grasindo.






Lampiran :
Daftar Riwayat Hidup (Kurikulum Vitae)

Nama : Susanto, S. Pd.
Tempat tanggal lahir : Bojonegoro, 15 Mei 1970
Pekerjaan : PNS Guru SMA Negeri 3 Bojonegoro
Jl. Monginsidi 9 Bojonegoro
Telp. 0353-882180 Bojonegoro
Jawa Timur
Alamat : Jl. Kyai Mojo Gg Buyut Pani V
Bojonegoro HP. 085-63063498
0353-7705106,
E-mail : zuzanto@telkom.net
Blog. : rahmasusanto.blogspot.com
NIP : 132 158 299
Golongan : III-d
Nomor Rekening : BNI Cabang Bojonegoro: 0072730090
Pendidikan Terakhir : S-1 IKIP Malang, 1995 Jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia
Prestasi : Pernah mendapatkan Program
Bea Siswa TID (Tunjangan Ikatan Dinas)
sehingga diangkat menjadi PNS tidak
melalui tes dan langsung diangkat
atau penempatan.
Pengalaman mengajar : 1995-1996 mengajar di SMA
Negeri 1 Kedungadem-Bojonegoro;
Pada tahun 1997-2003 mengajar di SMP
Negeri 1 Sampang Madura. Pada tahun
2003 sampai sekarang mengajar
di SMA Negeri 3 Bojonegoro
Jawa Timur. Menjadi Dosen pada IKIP PGRI
Bojonegoro 2008-sekarang.

Pengalaman pedagogik : Lulus Sertifikasi tahun 2008 dengan nilai: 1177.


Pengalaman Menulis dan Tulisan yang Pernah Dimuat di Media Massa:

1. Jawa Pos, 16 April 1993: Ujian Depkeu
2. Jawa Pos, 24 Juni 1993: Reorientasi Fungsi
3. Jawa Pos, 1 Februari 1994: “Ayam Kampus” Merambah Menara Gading
4. Jawa Pos, 7 Maret 1994: Skorsing yang Mendidik
5. Jawa Pos, 19 Mei 1994: Mewaspadai Joki UMPTN
6. Jawa Pos, 8 Juni 1994: Rektor Digugat Mahasiswa Sendiri
7. Jawa Pos, 28 Juli 1994: PP 15 1994 dan Nasib PT
8. Surya, 30 Agustus 1994: Kepuasan Pria dari Nyeleweng: Benarkah?
9. Jawa Pos, 18 Oktober 1994: Surat Terbuka untuk UKSW
10. Surya, 19 Oktober 1994: Komentar lomba ludruk Se-Jawa Timur: Ludruk Ditengah Derasnya Informasi Global.
11. Jawa Pos, 25 Januari 1995: Gelar dan Plus-Minus PT
12. Jawa Pos, 5 Maret 1995: Resensi Buku: Keadilan Versi Feminisme
13. Jawa Pos, 12 Juli 1995: Delik Perizinan, Dilema Rektor


14. Karya Darma, 28 Februari 1996: Angin Segar Bagi LPTK
15. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: 19 November 2002: Genderang Pilbup Bojonegoro
16. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: 15 Juli 2003: Tanggapan untuk Mundzar Fahman: Bila Budaya Korupsi Kian Membumi
17. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: 11 Feb 2004:Perempuan Jadi Wakil Rakyat: Why Not?
18. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: 3 Nov 2004: Seleksi CPNS-GB Semarawut: Salah Siapa?
19. Radar Bojonegoro, Jawa Pos, 6 Februari 2005 : Reorientasi UNAS
20. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: 22 Mei 2005: Pro dan Kontra Penerapan SKS di SMA
21. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: 8 Agustus 2005: Membangun Bojonegoro Berbasis Kerakyatan
22. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: 14 Mei 2006: Sekali Lagi Menyoal Ujian Akhir Nasional: UAN dan BUDAYA INSTAN.
23. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: Rabu, 28 Juni 2006: Pro dan Kontra Unas Ulang.
24. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: Rabu, 6 Desember 2006: Penghentian Tayangan Smack Down.
25. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: Minggu, 25 Maret 2007: Tanggapan atas Tulisan Agus Rismanto Susanto: Pilkada dan Hegemoni Politik Uang.
26. Jawa Pos : Selasa, 24 Juli 2007: Prokon Aktivis; Tayangan TV Pemicu Kekerasan Anak
27. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: 27 Januari 2008: Tanggapan untuk Muhajir, S.Pd: Unas 2008 (Bisa) Membunuhku.
28. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: Minggu, 6 April 2008: Dibalik Pemblokiran Situs Porno: Remaja; Bagaimana Harus Bersikap?
29. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: Rabu, 2 Juli 2008: PSB Online: Siapa yang Diuntungkan?
30. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: Minggu, 31 Agustus 2008: Ramadan 1429 H Momentum Introspeksi Diri dan Antikorupsi.
31. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: Minggu, 5 Oktober 2008: Ijazah Instan dan Plus-Minus PT.
32. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: Minggu, 26 Oktober 2008: Refleksi Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober; Revitalisasi Semangat Sumpah Pemuda
33. Radar Bojonegoro, Jawa Pos; Minggu, 7 Desember 2008: Catatan dari Kongres Guru Indonesia (KGI) 27-28 Nopember 2008: Guru Harus Bisa Tumbuhkan Inspirasi.
34. Radar Bojonegoro, Jawa Pos; Rabu, 24 Desember 2008: Refleksi Mothers Day 22 Desember 2008: Wanita dan Karakeristik Bangsa

Prestasi Lomba Kepenulisan:

1. Menjadi juara II se-Kab. Bojonegoro dalam Lomba Menulis Essay untuk kategori Guru yang diselenggarakan oleh DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bojonegoro pada tanggal 11 Juni 2006 dengan Judul: Surat Terbuka Kepada Bupati Bojonegoro.

2. Menjadi juara II se-Kab. Bojonegoro dalam lomba Menulis Resensi Buku yang diselenggarakan oleh Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia (YPPI) yang bekerjasama dengan Exxon Mobile Ltd. Pada tanggal 26 Oktober 2008.

3. Menjadi Juara II se-Jatim dalam lomba menulis artikel ilmiah kategori guru yang diselenggarakan oleh panitia dies natalis Unair Surabaya ke-54 pada 29 Nopember 2008.

Pengalaman Organisasi Kepenulisan:

1. Menjadi Staf Redaksi Majalah MAKNA Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Malang tahun 1993/1994.
2. Menjadi Staf Redaksi Koran Kampus KOMUNIKASI IKIP Malang tahun 1993/1994.
3. Menjadi Pembina Majalah REFLEKSI News SMA Negeri 3 Bojonegoro tahun 2003 sampai sekarang.
4. Menjadi salah satu tim penyusun Bahan Ajar (BUKU PEGANGAN) Kurikulum KTSP SMA DIKNAS se-Kabupaten . Bojonegoro tahun 2006.
5. Menjadi salah satu tim pengembang KTSP 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) DIKNAS Bojonegoro tahun 2007.

Senin, 12 Januari 2009

pns sebagai menara gading?

Kolom opini:


Rekrutmen CPNS 2008
PROFESI BUKAN AJANG COBA-COBA
Oleh : Susanto, S.Pd *)


Beberapa Pemkab di Provinsi Jatim (Probolinggo, Malang, Mojokerto, Bojonegoro dan Lamongan) telah usai melakukan pendaftaran tes CPNS. Dan di Kabupaten Bojonegoro rencana mengadakan rekrutmen CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) akan dilaksanakan pada 10 Desember 2008. Semangat rekrutmen kali ini tergolong istimewa dan lain dari sebelumnya. Karena Pemkab diberi otoritas untuk menentukan sesuai dengan semangat Otoda yang sedang berlangsung, tanpa menunggu dari Pemerintah Pusat. Dan yang terpenting juga bahwa tahun ini, pemerintah Kabupaten Bojonegoro telah melakukan tranparansi terkait kebutuhan CPNS. Artinya, pemerintah Bojonegoro telah mengumumkan formasi dan sekaligus penempatannya (Radar Bojonegoro, 17 Nopember 2008).
Namun, dalam konteks ini, ada hal dan permasalahan yang sangat mendasar untuk dikaji secara mendetail dan sekaligus untuk menjawab permasalahan mendasar guna dicari alternatif solusinya.. Dalam artinya, ada semacam solusi bagaimana seyogianya yang ideal mengatasi kesenjangan ketenagakerjaan akhir-akhir ini yang sangat membengkak yang telah menjadi bom waktu.
Benarkah perekrutan CPNS saat ini sudah sesuai dengan kebutuhan dan semangat OTODA? Akankah perekrutan CPNS saat ini dapat mengurangi kesenjangan dan penumpukan jumlah pengangguran tenaga kerja? Haruskah menggunakan pelicin atau menyediakan sejumlah uang tertentu agar lolos diterima menjadi CPNS? Masihkah jadi PNS di era OTODA tetap menjadi Menara Gading? Benarkah PNS profesi yang menjanjikan dan lebih menjamin? Atau sebagai ajang coba-coba? Dan bagaimana idealnya format rekrutmen CPNS agar tidak rentan KKN?

PNS (jadi) Menara Gading?
Realita telah terjadi saat ini bahwa jumlah penggangguran dan Angkatan Kerja memumbung tinggi. Itu pun kalau penulis mengamati akibat adanya krisis Multi Dimensi yang tak kunjung usaia. Dan juga korban PHK yang semakin meningkat dari hari ke hari.
Bertolak dari fenomena yang seperti itu, agaknya masyarakat kita mengalami stagnasi pemikiran dan kerasnya untuk mengadu nasib dan memperbaiki diri. Salah satunya ikut tes perekrutan yang dilakukan di setiap Pemkab saat ini. Penulis mengamati mengapa masyarakat kita cenderung untuk menjadi PNS, khususnya para lulusan, baik itu SMA atau Sarjana sekalipun. Paling tidak ada beberapa hal, diantaranya : Pertama, menjadi PNS dianggap sebagai sesuatu yang mulia. Artinya menjadi PNS diibaratkan sebagai menara gading. Yang semua orang tidak bisa mencapainya dan hidup enak dan lebih santai bila kerja di swasta. Benarkah demikian? Memang harus kita akui secara jujur atau tidak terjadi persepsi dan sekaligus menjadi PNS memiliki nilai lebih. Baik itu dari segi waktu atau dalam hal status sosial kemasyarakatan.
Kedua orientasi pada perilaku. Artinya masyarakat kita telah realistis, bahwa menjadi PNS lebih enak dan tidak terlalu “sibuk“ dibanding dengan profesi yang swasta (baca: diperusahaan atau kontor). Dengan demikian masyarakat lebih memilih menjadi PNS. Karena lebih bermartabat, lebih enak dibanding dengan profesi lain.
Ketiga sebagai ajang coba-coba. Mengapa demikian? Mereka beranggapan bahwa siapa tahu dengan sekali ikut tes PNS ternyata diterima akan mengubah nasib. Dengan kata lain, bawa dengan mencoba ikut tes CPNS berarti mengadu keberuntungan dan mengadu nasib. Sebab bagimanapun kondisi sosial ekonomi di tengah persaingan kerja yang komplek seperti saat ini turut juga menjadi pemicu mengapa masayarakat kita (baca: lulusan SMA atau perguruan tinggi) untuk menjadi PNS.

POLA PEREKRUTAN PNS
Mengingat animo masyarakat yang begitu antusias untuk menjadi CPNS, Pemkab harus mawas diri. Artinya di era otoda kali ini diupayakan harus sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja, aspiratif, transparan dan menghindari penyakit KKN. Mengapa demikian? Sebab ada tengarai bahwa tes perekrutan CPNS kali ini tidak transparan, aspiratif, dan kurang memenuhi kebutuhan pasar. Paling tidak itu dibuktikan di Pemkab Lamongan. Pemkab tidak menerima lulusan SLTA dari umum dan hanya dikhususkan lulusan sarjana dan diploma (Radar Bojonegoro: 2 Nopember 2008).
Melihat fenomena tersebut agaknya kesempatan para lulusan SLTA untuk menjadi CPNS menjadi tertutup dan hanya kebahagiaan tenaga kontrak. Mengingat kondisi yang demikian. Pemkab di waktu mendatang harus seadil-adilnya dalam memberi jatah dan kebutuhan sesuai dengan lulusan. Sehingga tidak menimbulkan keresahan dan kegaulauan dalam masyarakat. Apalagi dalam otonomi daerah kali ini terembus isu bahwa untuk menjadi CPNS harus menyediakan sejumlah uang untuk pelicin. Semisal di Kabupeten Kediri , syarat menjadi CPNS tidak hanya ijazah dan kepandaian saja, akan tetapi juga uang dengan jumlah antara 40 sampai 75 Juta (Jawa Pos: 16 Nopember 2008).

ALTERNATIF SOLUSI
Setiap terjadinya perekrutan CPNS selalu menimbulkan adanya KKN. Paling tidak ada beberapa solusi dan alternatif agar tidak terjerat KKN.
Pertama, jangan percaya calo. Artinya para pendaftar jangan percaya pada calo yang berjanji bisa memasukkan menjadi CPNS dengan syarat menyerahkah sejumlah uang tertentu. Agaknya saya sependapat dengan Bupati Bojonegoro Drs. H. Suyoto, M.Si saat dialog interaktif pada Jum’at awal Nopember 2008 bahwa jika masyarakat, DPR, LSM mendapati calo dan kecurangan seyogyanya melaporkan ke polisi. Dan jangan percaya semua. Sekarang era tranparan.
Kedua, harus terbebas dari KKN. Artinya Pemkab harus mengedepankan semangat perekrutan memberantas KKN dan agenda revormasi di era otoda kali ini. Sebab perekrutan CPNS harus berjalan secara alami dan tidak ada unsur KKN.
Dengan demikian para pendaftar yang diterima menjadi PNS adalah yang benar-benar alami, tanpa ada KKN. Sehingga, saat menjadi PNS kelak memiliki moral, integrasi, dedikasi dan tidak bermental koruptor.

* Penulis adalah Alumnus IKIP Malang, Pemerhati Pendidikan, Sosial dan Budaya. Kini tinggal Kauman Baureno Bojonegoro

Refleksi Sumpah pemuda

Kolom Opini :

Refleksi Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2008
Revitalisasi Semangat Sumpah Pemuda
Oleh : Susanto *)


We love Indonesia …… We do …………..
We love Indonesia …… We do …………..
We love Indonesia …… We do …………..
Indonesia …… We love you!

(Tim All-star DBL Indonesia 2008 in Australia)


Mencermati generasi muda kita kini cukup beragam. Ada yang memberikan pencitraan positif dan ada yang negatif. Fenomena itu jelas bila kita mencermati media. Misalnya, Gunawan, 18 tahun ditangkap polisi karena ketahuan membawa carnopen dan miras. (Radar Bojonegoro, 21 Oktober 2008). Begitu juga bagaimana seorang Ernawati atlit wushu dari Lamongan dinyatakan lolos seleksi Timnas (Radar Bojonegoro, 21 Oktober 2008). Lain halnya yang dilakukan oleh Is Yuniarto: Dosen bikin Komik, Cari ide sampai tangan pemasaran (Radar, 21Oktober 2008).
Bertolak dari ilustrasi di atas yang notabene kondisi riil generasi muda kita memiliki karakteristik. Dengan kata lain, ada yang berperilaku ekstrim (mencuri, mabuk dll). Disisi lain, ada yang asyik dengan prestasi dan profesionalisme yang mereka geluti.
Dalam konteks yang demikian (baca : ilustrasi diatas) agaknya perlu untuk kita renungkan bersama. Mengapa bisa demikian? Kenapa generasi muda kita cenderung bersifat hedonistik? Masih relevankah semangat sumpah pemuda untuk kita gerakkan kembali ditengah dekadensi moralitas bangsa kita yang cenderung menurun? Lantas siapa yang bertanggung jawab? Apa yang harus dimainkan oleh generasi kita seiring moment kebangkitan nasional tahun ini? Perlukah adanya revitalisasi semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928? Lantas apa yang harus kita perbuat, Bagaimana seharusnya generasi muda kita, perlukah wawasan multikultural untuk membendung citra negatif bagi generasi kita?

Perlunya Wawasan Multikultural
Bangsa ini besar bukan hanya saja karena pluralnya budaya. Keberagaman itu terlihat juga dari berbagai suku, bahasa dan juga watak dan kepribadian individu-individunya. Dalam konteks demikian, tentunya sebagai sebuah komunitas besar dalam sebuah peradapan bangsa Indonesia perlu ada sebuah pemahaman yang jernih tentang pluralitas. Dengan kata lain, pemerintah dalam hal ini perlunya sikap untuk memberikan ruang bagi tersosialisasi wawasan multikultural ditengah pluralitas. Karena pada hakikatnya multikultural merupakan suatu kesadaran, semangat dan sikap hidup ditengah realitas pluralitas masyarakat.
Multikultural adalah keterbukaan hati dan pikiran untuk menyapa dan menerima orang lain apa adanya tanpa memandang apapun latar belakang sosiokulturalnya. Bagaimana hidup berdampingan secara rukun dan damai dengan orang lain tanpa memandang perbedaan-perbedaan yang ada di antara kita. Fenomena yang muncul kepermukaan baik yang kita saksikan secara langsung atau yang terekspos melalui media massa, misalnya budaya kekerasan baik itu di Aceh, Ambon, Papua, dan juga Poso adalah contoh konkret.
Berbagai tindak kekerasan yang diakibatkan oleh sikap primordial dan sempitnya wawasan multikultural akan berakibat degradasi semangat kebersamaan dan jiwa nasionalisme. Dengan kata lain, tanpa mentalitas multikultural, kehidupan masyarakat akan diwarnai kekisruhan karena menjalarnya sikap prasangka dan intoleransi terhadap orang-orang atau kelompok-kelompok lain yang berbeda dari diri kita. Dalam kondisi seperti ini, yang ada hanya permusuhan dan kecenderungan untuk selalu melihat orang atau kelompok lain sebagai suatu ancaman.
Sikap multikultural adalah suatu mentalitas yang berproses. Sehingga sangat relevan untuk kita renungkan dan kita implementasikan. Lantas apa yang harus kita perbuat? Pertama, perlunya keterbukaan hati dan pikiran terhadap orang atau kelompok lain yang berbeda dari kita tidak terjadi dalam seketika, tetapi melalui proses menanamkan kesaaran. Artinya, dalam kondisi yang serba tak menentu ditengah krisis moral, budaya, dan politik saat ini perlunya pemahaman yang luas terhadap keberadaan orang lain sebagai sebuah partner dalam proses terbentuknya harmonisasi yang saling menghargai untuk sebuah identitas nasional yang satu. Dalam konteks inilah, bagaimana para tokoh yang terlibat dalam moment sumpah pemuda 28 Oktober 1928 atau 80 tahun yang lalu.
Kedua, apa yang diperlukan di Indonesia saat ini sesungguhnya adalah upaya besar untuk membentuk kesadaran dan mendidik generasi muda bangsa kita tentang hidup dalam perbedaan dengan sikap saling menghargai. Ini merupakan fondasi dari suatu tata tertib sosial ekonomi dan politik yang hormat terhadap martabat, kebebasan dan hak-hak fundamental dari setiap orang.
Ketiga, cara satu-satunya yang paling fleksibel adalah lewat pendidikan berwawasan multikultural di tengah pluralitas di sekolah. Sekarang yang menjadi masalah bagaimana implementasinya? Yang jelas penulis punya pemikiran guru saat di sekolah misalnya guru bahasa Indonesia saat mengajar mengharuskan membuat puisi atau naskah drama yang menggambarkan sikap antikekerasan pada sesama dan juga disesuaikan dengan kondisi sosial geografis serta isu-isu yang berkembang di masyarakat saat itu. Dengan demikian pendidikan untuk atau tentang keragaman kebudayaan dalam merespon perubahan demografis dan kultural lingkungan masyarakat tertentu atau bahkan dunia secara keseluruhan. Perlu ditumbuhkan kesadaran dari dalam untuk melawan logika konflik serta menghentikan dinamika kekerasan. Pendidikan merupakan suatu sarana untuk memberdayakan anak-anak dan orang dewasa untuk menjadi peserta yang aktif dalam memungkinkan individu-individu (peserta didik) untuk belajar hidup bersama dalam satu dunia yang dicirikan oleh pluralisme dan keberagaman.

Spirit Kebangkitan: Spirit Laskar Pelangi
Karena pemuda atau generasi muda yang akan membawa kemajuan dan peradaban bangsa. Maka saat generasi kita untuk melakukan sikap dan mengubah orientasi hidupnya. Sehingga karakteristik generasi bangsa abad-21 tercermin dalam beberapa hal. Pertama, generasi baru itu harus menjadi pembaharauan dari generasi sebelumnya, generasi bangsa yang mempunyai intelegensi tinggi, berwawasan luas serta berani mengambil resiko namun bukan sekedar mengandalkan insting saja melainkan melalui pengamatan serta metode observasi dari permasalahan yang sedang dihadapi. Generasi baru itu harus memiliki inovasi yang terbuka terhadap prespektif yang luas dan kemungkinan-kemungkinan yang esensial dalam menentukan gaya hidupnya.
Kedua, generasi baru itu harus dapat perancang (instruktur) yang berkeupayaan tampil seperti asisten orang lain untuk menambah wawasan serta belajar dari pengalaman yang telah dialami oleh orang yang diikutinya, menciptakan banyak inovasi-inovasi baru yang mampu membantu pekerjaan orang lain, generasi baru itu harus bisa menjadi instruktur pelatih dan pengawas terhadap proyek yang sedang dikembangkan.
Ketiga, generasi baru itu harus sebagai penemu serta mampu mengembangkan inovasi-inovasi yang telah ada, atau bisa juga diartikan sebagai pemikir sistem-sistem yang berkeupayaan menggabungkan antara kajian, mitos dan data-data yang telah ada sebelumnya.
Keempat, generasi baru tersebut harus memiliki visi dan misi yang mampu memajukan bangsanya di mata dunia melalui inovasi-inovasi baru yang ditemukannya. Serta mampu membantu melaksanakan visi bangsa dan negaranya serta mampu memberi inspirasi bagi setiap lapisan masyarakat. Karena masyarakat adalah sebagai pelaku pembangunan agar bangsa Indonesia menjadi maju dan berkembang di mata dunia.
Kelima, generasi baru itu sudah saatnya menjadi agen perubahan yang berkemampuan mengembangkan pemahaman dan memiliki kompeten tinggi dalam menciptakan dan mengolah perubahan bagi kehidupan bangsa agar dapat memajukan kesejahteraan bangsa.
Keenam, generasi baru itu adalah polychromic coordinator yang berkeupayaan untuk dapat mengkoordinasikan banyak hal dalam waktu yang sama yang harus dapat bekerja bersama dengan orang lain.
Ketujuh, generasi baru itu berkemampuan dan berkeupayaan untuk meningkatkan pelayanan kepada orang lain. Servant and steward yang selalu melakukan pendekatan holistik untuk bekerja, memiliki kepekaan terhadap lingkungan dan berkemampuan membuat keputusan bersama.
Itulah ke tujuh orientasi agar generasi bangsa yang harus dipenuhi agar bangsa Indonesia memiliki generasi unggul sehingga menjadi maju dan berkembang di mata dunia. Dengan kata lain, agar generasi bangsa Indonesia menjadi maju dan berkembang serta untuk harus mampu melahirkan inovasi-inovasi baru guna mensejahterakan hajat hidup orang banyak, memiliki kemampuan memanfaatkan sumber daya alam yang ada secara maksimal, dan mampu menggunakan tehnologi yang sudah ada serta memiliki akhlakul karimah yang tinggi. Sehingga revitalisasi semangat sumpah pemuda dapat menjadi fondasi dan spirit bagi generasi kita untuk memajukan bangsa ini yang lebih bermartabat dan beradab. Siapkan wahai para generasi muda? Bagaimana dengan Anda kini?(***)


*) Penulis adalah Dosen IKIP PGRI Bojonegoro. Email: zuzanto@telkom.net. Staf pengajar di SMA Negeri 3 Bojonegoro. Kini tinggal di Jl. Kyai Mojo Gang Buyut Pani V Bojongoro. Telp. 0353-7705106. No. Rek. BNI Cab. Bojonegoro. 0072730090.

Jumat, 09 Januari 2009

Catatan kritis atas Pilgub Jatim

Kolom Opini :


Catatan Menyongsong Pilgub Jatim 2008
Independensi KPUD dan Kontrak Politik Calon
Oleh: Susanto*)


Genderang demoktarisasi politik di Jawa Timur sudah mulai terasa dalam rangka menjelang Pilkada Pilbug Jatim yang akan dilaksanakan Juni 2008. Indikasi itu terlihat semakin sibuknya para elit partai politik, anggota dewan dan juga KPUD Jatim dalam mempersiapkan agenda 5 tahunan ini. Indikasi itupun tercermin dari berbagai kegaiatan yang dilakukan oleh berbagai parpol mulai mengelus-elus siapa yang akan dijagokan untuk menjadi pemimpin di Jawa Timur. Paling tidak, sudah ada beberapa nama yang muncul. Pertama, pasangan Dr. Achmady-(KH. Nuruddin, Suhartono, H.Roziqi) yang diusung PKB dengan suara 31 di DPRD Jatim sekaligus partai pemenang pemilu. Kedua, pasangan Ir. Sutjipto-H. Ridwan Hisjam yang diusung partai PDIP. Ketiga pasangan H. Soenarjo-Ali Machsan Moesa yang diusung partai Golkar dan juga Ketua PBNU Jatim. Pasangan keempat adalah Dr. H. Soekarwo (Pak De)- Drs. H. Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) yang diusung partai PAN, Demokrat, dan juga kemungkinan PPP. (Jawa Pos, Rabu 27 Februari 2008).
Dalam konteks ini saya tertarik memberikan analisis dan ulasan. Semoga tulisan ini dapat memberikan kontribusi positif terkait dengan perkembangan politik yang sudah “memanas” menjelang suksesi di Jatim ini. Dengan kata lain, paling tidak tulisan ini dapat menjadi bahan kajian, diskusi dan pemikiran terkait dengan pemilihan pemimpin di Jawa Timur.
Untuk itu ada sejumlah permasalahan mendasar perlu kita jadikan pijakan dan renungan. Efektifkah Pilkada khususnya Pilgub yang diselenggarakan untuk dijadikan alat untuk melatih dan sekaligus media untuk demoktratisasi masyarakat dalam berpolitik? Apa yang harus dipersiapkan masyarakat Jawa Timur menyongsong Pilkada Pilgub Juni 2008? Untuk siapakah calon pemimpin dipilih? Parpol atau rakyat? Haruskah memiliki visi dan misi sebelum menjadi Gubernur atau wakil gubernur? Dan, haruskah putra daerah atau tidak? Benarkah Pilkada menjadi “kue lezat” bagi para anggota dewan atau para elit parpol? Bisakah Pilkada kali ini bebas money politics? Bagaimana idealnya figur yang memimpin Jawa Timur 5 tahun mendatang? Harus ada kontrak politik untuk tidak korupsi dengan masyarakat? Perlukah fit and for per test dan studi kelayakan? Benarkah Pilkada selalu identik dengan hegemoni politik uang? Dan siapakah pemenang sejati dalam Pilkada Jatim nanti?

PUTRA DAERAH DAN HINDARI “NATO”
Menjelang Pilkada Pilgub Jatim pada Juni 2008 jujur saja suhu politik kian memanas dan menarik untuk dicermati. Wacana siapa yang akan memimpin Jatim 5 tahun mendatang menjadi agenda penting akhir-akhir ini. Partai-partai besar atau kecil dan juga para ormas keagamaan atau juga aormas kemasyarakatan mulai sibuk menyambut pesta lima tahunan itu. Mereka sudah mulai melakukan deal-deal politik lintas partai atau lintas ormas. Wacana yang berkembang siapa yang harus memimpin Jatim pasca Imam Utomo-Soenarjo berakhir pada awal tahun 2008 ini semakin menjadi pembicaraan hangat dan patut menjadi kajian.
Kalau dicermati lebih jauh mengapa para elit politik kita cenderung ingin menjadi orang nomor 1 dan 2 di Jatim ini? Ada berbagai macam alasan dan beragam. Apapun adanya, harus kita akui bahwa Jatim ke depan karena memiliki nilai strategis dan prospektif. Meski kalau kita mau jujur Jatim memliki permasalahan yang cukup kompleks baik yang menyangkut SDA, SDM, atau juga angka pengangguran dan kemiskinan yang semakin tinggi. Dan tak kalah menariknya ada pertanyan dan argumentasi yang berkembang bahwa Gubernur dan wakil gubernur harus putra daerah? Pertanyaan berikutnya, benarkah putra daerah sesuai dengan semangat otonomi daerah dan demokratisasi politik yang sedang berkembang saat ini?
Dalam konteks ini, penulis punya penilaian dan pandangan, siapapun boleh menjadi gubernur dan wakil gubernur Jatim, baik putra daerah atau bukan, baik militer maupun sipil. Percuma bepredikat putra daerah jika buta karakteristik dan kondisi objektif wilayah serta masyarakat Jatim. Menurut saya, boleh putra luar daerah dan apapun profesinya asal memahami karakter dan bisa mengemban rakyat dari keterpurukan sosial ekonomi yang ada saat ini. Dalam kondisi yang demikian, tentunya siapapun pemimpin Jatim ke depan haruslah orang-orang yang memiliki komitmen untuk memajukan Jatim dalam segala hal baik itu yang menyangkut infrastruktur maupun pengembangan SDM masyarakat serta mempersempit kesenjangan sosial, ekonomi, politik, dan juga budaya. Jangan samapai “NATO” (No Action Talk Only). Artinya, jangan hanya tebar pesona atau janji-janji saja akan tetapi tidak terbukti atau omong kosong.
Pilkada adalah sebuah mekanisme yang harus dilakukan oleh segenap warga masyarakat dan pemerintah utnuk menentukan pemimpin dalam masyarakat. Masyarakat dalam keberadaannya tentunya butuh sebuah pola dan figur kepemimpinan yang bisa mengatur dengan baik dan bijaksana serta memiliki sikap keteladanan baik perilaku maupun moralitas. Masyarakat yang damai tentunya harus dipimpin oleh orang-orang yang memiliki sikap dan tanggungjawab kepada diri dan masyarakat yang akan dipimpinnya. Salah satu indikasinya mereka harus jujur, tidak korupsi, dan berakhlakul karimah. Dalam konteks ini saya sependapat apa yang dikatakan oleh Abdul Qadir Djaelani dalam bukunya yang berjudul: Sekitar Pemikiran Politik Islam (1994:122) yang mengatakan bahwa seorang pemimpin haruslah orang yang jujur dan amanah didalam menjalankan tugas-tugasnya.
Untuk memimpin Jatim , paling tidak balon (bakal calon) gubernur harus punya visi dan misi yang jelas. Visi dan misi dari calon pemimpin Bojonegoro perlu dikedepankan karena sangatlah naif manakala pemimpin yang akan dipilih ternyata tidak memiliki visi dan misi. Artinya, visi dan misi seorang calon pemimpin harus menjadi unsur utama. Ibarat koki masakan mau diapakan bahan-bahan itu. Tergantung koki itu. Begitu halnya dengan calon pemimpin Jatim. Dan tak kalah pentingnya, elite-elite partai Golkar, PDIP, PKS, PBB, PDS, PKB, PAN, PBR, PPP, PNBK, dan juga PKPB, Partai Demokrat, jajaran DPRD dan juga KPUD agar selalu mengontrol kebijakannya bila dalam Pilkada ia menang apakah kebijakan yang dijalankan sama dengan waktu janji-janji saat kampanye.
Kriteria yang sangat mendesak untuk dikedepankan adalah calon gubernur dan wakil gubernur harus memiliki visi dan misi yang jelas. Mengapa itu perlu? Untuk itu KPUD dan elite parpol dan anggota dewan yang terhormat harus memberikan penyuluhan dan memberikan contoh kepada masyarakat agar dapat memilih orang yang jelas visi dan misinya. Ibaratnya, jangan sampai memilih kucing dalam karung. Kalau masalah ini tidak diperhatikan secara serius, maka tunggu saat kehancuran. Jangan hanya karena salah memilih orang, nasib rakyat jadi kian sengsara dan tergadaikan. Ingat, sampai detik ini kesenjangan begitu tampak dalam segala sektor. Pengangguran semakin bertambah, diperparah lagi dengan krisis multidimensi yang tak kunjung usai.

INDEPENDENSI KPUD DAN BELAJAR MENGAKUI KEKALAHAN
Sudah menjadi rahasia umum bila kita melihat dan cermati berbagai fakta di berbagai daerah yang telah menyelenggarakan Pilkada selalu diwarnai berbagai permasalahan yang terkadang mengarah pada tindak premanisme yang berakibat kekerasan dan tak jarang konflik horizontal. Menurut saya, untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menuju Pilkada Jatim yang damai dan santun.
Pertama, perlunya sikap independensi dan kemandirian Komisi PemilihanUmum Daerah (KPUD). Mengapa ini perlu ditekankan? Sebab bagaimanpun KPUD merupakan lembaga yang mengadakan atau menyelenggarakan Pilkada. Lancar dan tidaknya Pilkada sangatlah ditentukan oleh kinerja anggota KPUD. Dan dalam konteks ini, dapat dipahami bahwa KPUD harus benar-benar bisa “menjaga jarak” dengan calon gubernur jangan sampai tergoda untuk menerima “sesuatu” dari calon yang menjadi pemimpin Jatim mendatang. Kalau sampai KPUD sebagai sebuah lembaga “tergoda” dan terjebak permainan para elite dan orang-orang ambisius tentulah akan terjadi kerawanan. Dan pada akhirnya Jatim akan tidak stabil. Pada posisi ini, peran, fungsi, dan aturan yang dimainkan oleh KPUD menjadi taruhan.
Fakta itu jelas sekali bagaimana “loyonya” dan “tidak berdayanya adanya beberapa kasus yang menyangkut kinerja KPUD. Misalnya yang terjadi pada kasus Pilkada di Maluku Utara yang telah melaksanakan mekanisme berdasarkan perhitungan suara memenangkan pasangan Abdul Gafur- Amin Fabanyo ternyata dianulir dianulir oleh KPU pusat karena disinyalir KPUD salah prosedur sehiingga melibatkan MA. Begitu juga kasus Pilkada Sulawesi Selatan. Kita tehu juga bahwa versi KPUD Sulawesi Selatan pasangan SAYANG (Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang) yang didukung PDIP, PAN, PDK, dan PDS mengalahkan pasangan incumbent ASMARA (Amin Syam-Mansyur Ramli) yang didukung oleh Golkar, PKS, dan Golkar. Tapi apa yang terjadi kembali lagi-lagi peran KPUD dipertanyakan sehingga dianulir dan dilanjutkan oleh MA (Jawa Pos, 19 Januari 2008).
Kedua, belajar mengakui kemenangan dan kekalahan. Sebuah Pilkada akan menjadi sebuah demokratisasi dan pembelajaran politik bagi seluruh komponen masyarakat Jatim yang dikenal religius dan nasionalis. Sebuah ironisme besar manakala tidak berjalan sesuai dengan aturan yang sudah diatur oleh UU Nomor 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah. Kalau KPUD, elite politik, anggota dewan, Balon gubernur-wakilnya dan juga masyarakat tidak bisa saling memahami peran masing-masing apalagi hanya mengedepankan rasa egoisme tentunya semua pihak akan rugi. Pilkada ibarat sebuat pertandingan. Sebuah pertandaingan akan berjalan baik apabila berjalan secara sportif. Artinya Pilkada akan berjalan secara demokratis manakala masing-masing pihak bisa menerima kemenangan atau kekalahan sekalipun. Dengan cara dan prinsip itu tentunya Pilkada Jatim damai akan terwujud. Tentunya harus kita ikuti dengan cara berfikir dan berperilaku dewasa pula.
Dalam Pilkada tentu ada yang kalah dan menang. Sikap dan rasa untuk mengakui kekalahan dan mempertanggungjawabkan kepada masyarakat. Misalnya, kita harus juga bisa belajar dari Pilkada Tuban, Maluku Utara, Sulawesi Selatan yang berlangsung beberapa lalu yang proses awalnya bagus ternyata menjadi bom waktu satu hari pasca Pilkada. Sebuah ongkos yang harus dibayar mahal sehingga sikap anarkis terjadi. Untuk itu, elite politik dan orang-orang yang berkepentingan dalam Pilkada harus berpikir jernih dan belajar dari orang lain.
Ketiga, hindari politik uang. Mengapa hal ini juga menjadi bahan analisis saya? Karena untuk sampai saat ini saya memiliki asumsi bahwa Pilkada pasti ada politik uang. Dengan kata lain, langkah ini ditempuh oleh orang agar lolos dan menang seorang calon gubernur atau wakil gubernur dengan cara membagi uang. Untuk itu peran KPUD juga harus “berani” memberikan sangsi kepada para calon yang menggunakan cara yang tidak fair.
Sebab bagaimanapun munculnya konflik horizontal terkait dengan Pilkada yang terjadi di berbagai daerah yang berkepanjangan juga disebabkan oleh politik uang baik yang dilakukan oleh para calon dan juga tim sukses masing-masing calon. Dan tak kalah pentingnya para calon dan mayarakat untuk selalu menjaga perasaan dan hati nurani masing-masing.
Keempat, perlunya kontrak politik untuk tidak korupsi. Mengapa langkah itu juga harus ditempuh oleh para calon yang akan memimpin Jatim ke depan? Karena dengan cara ini dapat dijadikan dasar mengetahui sebuah sikap dan tanggungjawab bilamana calon guberbur tersebut kelak dalam Pilkada benar-benar terpilih jadi Gubernur dan wakil gubernur. Dan suatu ketika di tengah perjalanan kepemimpinanya ternyata mereka melakukan korupsi, masyarakat bisa menagihnya untuk dimintai pertanggungjawaban di depan masyarakat. Sebab, bagaimanapun ada sebuah kata-kata bijak yang berbunyi: Power Trend To Corup. Kekuasaan itu cenderung untuk melakukan penyimpangan atau korupsi. Jadi dengan bermodal sikap untuk tidak korupsi dengan cara melakukan kontrak politik tentunya masyarakat akan tenng dan para calon pemimpin dan kebetulan terpilih dalam Pilkada akan bisa tenang dalam menjalankan roda pemerintahan secara jujur dan bersih.
Karena dengan cara itu yaitu Pilkada Jatim Juni 2008 secara damai akan terwujud. Bagaimana dengan Anda calon Gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur? Siapkah Anda menjadi pioner dan memberikan pembelajaran politik kepada masyarakat dengan mengajarkan berpolitik yang sehat, santun, amanah termasuk tidak menggunakan politik uang dan juga tidak korupsi? Beranikah Anda?



*) Penulis adalah Aktivis pada Kajian Refleksi News Bojonegoro-Jawa Timur. Dan masyarakat biasa kini tinggal di Jl. Kyai Mojo Gang Buyut Pani V Bojonegoro. E-mail: zuzanto@telkom.net Telp. 0353-7705106. Nomor Rekening: 0072730090 BNI Cabang Bojonegoro. Alumnus IKIP Malang jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Mantan Dewan Redaksi Tabloid Kampus “KOMUNIKASI” IKIP Malang tahun 1993/1994.

Naskah warteg Surya The Jakarta Pos 16 Dec 2008

Kolom Warteg:


KORAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Oleh: Susanto, S.Pd *)

Guru SMAN 3 Bojonegoro-Jatim, Jl. Monginsidi 9 Bojonegoro
Telp. 0353-7705106, E-mail:zuzanto@telkom.net, Nomor rekening BNI Cab. Bojonegoro: 0072730090. Kini tinggal di Jl. Kyai Mojo Gang Buyut Pani V Bojonegoro-Jatim.

Beberapa waktu lalu, tepatnya, 16 Desember 200 lalu, SMA Negeri 3 Bojonegoro mengadakan acara workshop tentang jurnalistik dan tantang global menghadapi informasi dan tehnologi yang diikuti 100 siswa di Aula SMAGABO. Dalam acara itu menghadirkan Mrs. Martina Zaenal Trainner asal Australia dan Rita A. Widiadana Program Coordinator Newspaper in Education (NIE) The Jakarta Post.
Dari acara tersebut, paling tidak ada beberapa catatan kritis yang saya dapatkan. Mengapa? Karena, menurut saya ini merupakan sebuah langkah yang dapat memberikan metode pembelajaran yang komunikatif, atraktif, dan inovatif. Paling tidak ada beberapa yang mesti menjadi catatan kecil saya. Pertama, pembelajaran di dalam kelas harus menarik dan Funny. Dengan pembelajaran menarik siswa sangat merespon apa yang diajarkan oleh guru. Sebab bagaimanapun siswa dalam proses pembelajaran akan merespon apa yang diajarkan guru kelas dan pengalaman batinnya saat dalam kehidupannya baik di rumah maupun di lingkungan sekolah.
Kedua, Paling tidak kegiatan semacam ini siswa sekaligus bias juga mengetahui bagaimana seluk beluk juga tentang jurnalistik. Dengan kata lain, mereka juga informasi yang terkait dengan apa yang terjadi dalam kehidupan yang sedang terjadi. Sebab pada dasarnya apa yang ada dalam koran semisal The Jakarta Post ini bisa digunakan oleh siswa sebagai sumber belajar. Terkhusus juga bagi guru bisa memanfaatkan surat kabar sebagai media yang enjoy dan siswa bias kreatif dan cepat dengan mudah merespon apa yang disampaikan dalam proses pembelajaran.
Ketiga, kegiatan ini sangat positif sekali. Artinya dengan kegiatan ini sekolah sangat didukung sekali. Karena dengan kegiatan ini siswa tidak merasa jenuh dengan kegiatan belajar mengajar yang ada di kelas saja akan tetapi siswa akan mendapatkan sesuatu yang berbeda dalam suasana dan metode pembelajaran yang berbeda. Saya terkesan sekali, dengan metode dan cara mengajar kedua trainner tersebut (Mrs. Rita dan Mrs. Martina Zaenal, red). Dan terlebih lagi kalau saya amati bagaimana antusiasnya anak-anak SMAGABO yang dengan kreatif dan komunikatif saat mengikuti kegiatan. Misalnya saat mereka membuat media traveling dan promo yang memanfaatkan koran The Jakarta Post edisi Jumat, Sabtu 13,14 Desember 2008.
Inilah bentuk upaya manajemen sekolah untuk menjadi SMAGABO leading dalam prestasi baik itu akademik dan nonakademik (baca : sport dan seni) di Kabupaten Bojonegoro. Dan terpenting dengan kegiatan ini guru dan siswa bisa sinergi dalam proses pembelajaran seluruh mata pelajaran bukan mata pelajaran tertentu
Dan yang terpenting juga dari kegiatan ini, salah satu peserta dari kelas XI IPA1 Daratya Visizulmanda dimintai tanggapannya mengatakan bahwa acara ini sangat bagus sekali. Mengapa kok bagus? Ada beberapa alasan. Pertama, diawal-awal saya sempat grogi tapi setelah itu saya bisa mengikuti. Saya semakin terkesan pada materi yang disampaikan dan juga metode yang digunakan. Dengan kegiatan ini saya banyak tambah ilmu terutama bagaimana belajar bahasa Inggris yang baik sekaligus mengetahui informasi yang ada pada Koran yang berbahasa Inggris. Yang selama ini saya lebih banyak membaca koran dengan Bahasa Indonesia.
Kedua, dan saya juga menyarankan sekali apabila pembelajaran di kelas juga menggunakan metode seperti itu. Siswa sebagai pembelajar atau saya dan teman-teman sangat enjoy dalam mengikuti pembelajaran yang disampaikan oleh Bapak Ibu guru di kelas.
Acara ini berakhir sampai pukul 16.15 WIB. Namun sebelum acara berakhir seluruh peserta diharuskan mempresentasikan hasil diskusi dan kerja kelompok saat workshop. Dan dalam presentasi harus menggunakan bahasa Inggris. Dan semua itu berjalan dengan lancar karena siswa SMAGABO mengikuti acara ini dengan seksama da penuh perhatian. Terlebih lagi sebelum acara diakhiri Tim dari The Jakarta Post membagikan door price kepada peserta yang paling kreatif, interaktif dan komunikatif.




Mrs. Martina Zaenal trainer the Jakarta Post saat workshop in SMAGABO
beserta Peserta Workshop di Gedung Aula 16 Desember 2008.

Selasa, 06 Januari 2009

Naskah Lombaku Jawa Pos 2009

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sekarang kita telah mengenal yang namanya internet, pada saat dulu, kita hanya mendapatkan informasi / pengetahuan dari para pengajar di sekolah maupun di tempat bimbingan belajar. Karena pada waktu itu, teknologi belum cukup canggih. Pada masa sekarang kita dapat mendapatkan informasi dari teknologi yang cukup canggih misalnya pada computer, kita dapat browsing melalui internet untuk mendapatkan informasi-informasi sebagai penambah ilmu pengetahuan kita, bisa juga dikatakan sebagai sumber informasi, karena didalamnya terdapat banyak sekali pengetahuan dan informasi yang kita peroleh hanya dalam waktu yang cukup relatif cepat.
Pendidikan diera globalisasi seperti sekarang ini sangatlah modern dan maju hal ini sangat berbeda dengan pandidikan tempo dulu. Berbagai teknologi pun telah dikembangkan, dan tentusaja kami tidak ingin ketinggalan dengan negara-negara maju. Oleh sebap itu untuk mengembangkan potensi siswa dalam pembelajaran Sepanjang Hayat kami mencoba memanfaatkan internet sebagai media belajar dalam rangka meningkatkan perestasi siswa.Hal ini di karenakan kecanggihannya bisa membuat komputer yang berbeda sistam operasinya dapat berhubungan dan berkomunikasi untuk mencari dan memberi informasi.
Jaringan tingkat global antara 1 komputer dengan komputer lainnya yang berada di seluruh dunia di sebut sebagai internetwork atau internet
Informasi dan komunikasi merupakan dua hal yang sangat identik dengan internet. Dua hal tersebut merupakan tujuan dari layanan internet.Betapa tidak dengan internet banyak informasi yang kita dapatkan mulai dari politik,ekonomi, IPTEK, dll.
Internet sepertinya sudah tak asing lagi dikalangan siswa maupun mahasiswa. Namun keterbatasan pihak sekolah dalam menyediakan fasilitas internet. Sering kali membuat siswa menjadi kurang peduli dengan sejumlah informasi yang disediakan oleh internet. Selain itu internet dapat menjadi media belajar yang dapat meningkatkan hasil prestasi belajar terutama siswa SMAN 3 Bojonegoro.
Siswa SMAN3 Bojonegoro biasanya menggunakan internet karena memperoleh tugas dari guru yang berhubungan dengan informasi yang terkadang menyulitkan pelajar dalam mencarinya . Tidak banyak orang yang menyukai perpustakaan atau berlama-lama membaca buku dengan layanan internet siswa dapat mengunjungi langsung sebuah alamat WEB yang ingin di ketahui misal WEB tentang soal ujian atau eptanas yakni www.invir.com dll. Selain itu siswa juga dapat menelusuri WEB yang belim di ketahui dengan menggunakan kata kunci www.google.com.
Internet disebut-sebut sebagai “Perpustakaan dunia” istilah tersebut diperoleh karena ketersediaan layanan informasi mengenai : pendidikan ilmu pengetahuan teknologi entertaiment, music, olah raga dan berbagai berita dari penjuru dunia. Dengan internet kita akan tau apa yang sedang terjadi saat ini. Bukan hanya dari dalam negeri, tapi kita juga bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dari berbagai penjuru dunia, selain itu bisa mendukungjalur komunikasi, serta mendapatkan pengetahuan yag menunjang pelajaran di sekolah. Internet akan menambah keahlian kita juga, kemampuan berinternet akan menjadi nilai lebih saat kita hunting perguruan-perguruan tinggi dan pekerjaan nanti. Mayoritas pengguna internet di Indonesia adalah anak-anak muda pada usia ini juga Memang usia ini adalah usia yang sangat ide dalam menimba ilmu baru termasuk ilmu internet.
Dari latar belakang tesebut di atas, kami mengadakan berbagai penelitian mengenai bagaimana siswa SMAN 3 Bojonegoro memanfaatkan internet sebagai media belajar yang dapat meningkatkan hasil prestasi belajar serta mengembangkan potensi siswa dalam pembelajaran sepanjang hayan dan untuk meniptakan generasi unggul di kabupaten Bojonegoro. Oleh karena itu, pemanfaatan internet sudah selayaknya menjadi perhatian yang serius, agar keberadaannya tidak cuma-Cuma dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.




1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
Untuk mempermuda memperoleh informasi baik dalam negeri maupun di penjuru dunia.
Supaya mendorong siswa dalam meningkatkan belajar.
Menambah wawasan dan keahlian
Mengikuti perkembanan jaman teknologi yang semakin maju
Agar tidak GAPTEK (Gagap Teknologi)
Sebagai media pembelajaran bagi siswa
Upaya mengembangkan siswa dalam pembelajaran sepanjang hayat

1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
Bagaimanakah internet sebagai media pembelajaran ?
Bagaimana efektivitas pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di kalangan SMAN 3 Bojonegoro ?
Bagaimanakah hubungan antara kemampuan menulis esai siswa kelas XII IPA-4 dengan pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran ?

1.4 Manfaat
1. Untuk menunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar
2. Sebagai tempat untuk mencari informasi tentang IPTEK
3. Penyebaran informasi yang sangat cepat dan memperpendek jarak dan waktu.









BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Internet
Internet (Inter-Network) merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakaiannya yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi langsung (email, chat), diskusi (Usenet News, email, milis), sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide Web, Gopher), remote login dan lalu lintas file (Telnet, FTP), dan aneka layanan lainnya.
Tujuan awal dari pembentukan jaringan ini adalah untuk menghasilkan satu jaringan yang membolehkan proses pemindahan, pengambilan data yang terhubung diantara komputer satu dengan komputer lain yang terletak di tempat-tempat yang berbeda melalui beberapa jalur komunikasi yang berlainan. Keadaan hubungan aliran komunikasi yang berulangan ini memang dibuat sedemikian rupa supaya proses pemindahan data tidak terganggu seandainya ada peperangan dan lain-lain.
Karena itu fungsi komputer dibuat bentuk dalam kondisi tidak terpusat supaya tidak ada satu bagian atau kawasan khusus yang dimusnahkan ketika keadaan sedang parang, sehingga apabila salah satu pusat pengendali komputer hancur tidak akan menghancurkan sistem komputer yang lain. Dalam tahun-tahun berikutnya berbagai macam jaringan komputer dihubungkan kepada ARPANET dan keseluruhan jaringan tersebut membentuk internet.
Jaringan yang membentuk internet bekerja berdasarkan suatu set protokol standar yang digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dan mengalamati lalu lintas dalam jaringan. Protokol ini mengatur format data yang diijinkan, penanganan kesalahan (error handling), lalu lintas pesan, dan standar komunikasi lainnya. Protokol standar pada internet dikenal sebagai TCP / IP (Transmission control Protocol / Internet Protocol). Protokol ini memiliki kemampuan untuk bekerja diatas segala jenis komputer, tanpa terpengaruh oleh perbedaan perangkat keras maupun sistem operasi yang digunakan.
Sebuah sistem komputer yang terhubung secara langsung ke jaringan memiliki nama domain dan alamat IP (Internet Protocol) dalam bentuk numerik dengan format tertentu sebagai pengenal. Internet yang memiliki gateway ke jaringan dan layanan yang berbasis protokol lainnya.
Belakangan, internet juga dikembangkan untuk aplikasi wireless (tanpa kabel) dengan memanfaatkan telepon seluler. Untuk ini digunakan protokol WAP (Wireless Aplication Protocol). WAP merupakan hasil kerjasama antar industri untuk membuat sebuah standar yang terbuka (open standard) yang berbasis pada standar internet, dan beberapa protokol yang sudah dioptimasi untuk lingkungan wireless. WAP bekerja dalam modus teks dengan kecepatan sekitar 9,6 kbps.
Selain WAP, juga dikembangkan GPRS (General Packet Radio Service) sebagai salah satu standar komunikasi wireless. Dibandingkan dengan protokol WAP, GPRS memiliki kelebihan dalam kecepatannya yang dapat mencapai 115 kbps dan adanya dukungan aplikasi yang lebih luas, termasuk aplikasi grafis dan multimedia.
2.1.1 Sejarah Internet
Cikal bakal jaringan internet yang kita kenal saat ini pertama kali dikembangkan tahun 1969 oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan nama ARPAnet (US Defense Advanced Research Projects Agency). ARPAnet dibangun dengan sasaran untuk membuat suatu jaringan komputer yang tersebar untuk menghindari pemusatan informasi di satu titik yang dipandang rawan untuk dihancurkan apabila terjadi peperangan. Dengan cara ini diharapkan apabila satu bagian dari jaringan terputus, maka jalur yang melalui jaringan tersebut dapat secara otomatis dipindahkan ke saluran lainnya.
Di awal 1980-an, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu ARPANET dan Milnet (sebuah jaringan militer), akan tetapi keduanya mempunyai hubungan sehingga komunikasi antar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tapi lama kelamaan disebut sebagai internet saja. Sesudahnya, internet mulai digunakan untuk kepentingan akademis dengan menghubungkan beberapa perguruan tinggi, masing-masing UCLA, University of California at Santa Barbara, University of Utah, dan Stanford Research Institute. Ini disusul dengan dibukanya layanan Usenet dan Bitnet yang memungkinkan internet diakses melalui sarana komuter pribadi (PC). Berikutnya, protokol standar TCP / IP mulai diperkenalkan pada tahun 1982, disusul dengan penggunaan sistem DNS (Domain Name Service) pada 1984.
Ditahun 1986 lahir National Science Foundation Network (NSFNET), yang menghubungkan para periset di seluruh negeri dengan 5 buah pusat super komputer. Jaringan ini kemudian berkembang untuk menghubungkan berbagai jaringan akademis lainnya yang terdiri atas universitas dan konsorsium-konsorsium riset. NSFNET kemudian mulai mengganti ARPANET sebagai jaringan riset utama di Amerika hingga pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi dibubarkan. Pada saat NSFNET dibangun, berbagai jaringan internasional didirikan dan dihubungkan ke NSFNET. Australia, negara-negara Skandinavia, Inggris, Perancis, jerman, Kanada dan Jepang segera bergabung kedalam jaringan ini.
Pada awalnya, internet hanya menawarkan layanan berbasis teks, meliputi remote access, email / messaging, maupun dsikusi melalui newsgroup (Usenet). Layanan berbasis grafis seperti World Wide Web (WWW) saat itu masih belumada. Yang ada hanyalah layanan yang disebut Gopher yang dalam beberapa hal mirip seperti web yang kita kenal saat ini, kecuali sistem kerjanya yang masih berbasis teks. Kemajuan berarti dicapai pada tahun 1990 ketika World Wide Web mulai dikembangkan oleh CERN (Laboratorium Fisika Partikel di Swiss) berdasarkan proposal yang dibuat oleh Tim Berners Lee. Namun demikian, WWW browser yang pertama baru lahir dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1992 dengan nama Viola. Viola diluncurkan oleh Pei Wei dan didistribusikan bersama CERN WWW. Tentu saja web browser yang pertama ini masih sangat sederhana, tidak secanggih browser modern yang kita gunakan saat ini.
Terobosan berarti lainnya terjadi pada 1993 ketika InterNIC didirikan untuk menjalankan layanan pendaftaran domain. Bersamaan dengan itu, Gedung Putih (White House) mulai online di Internet dan pemerintah Amerika Serikat meloloskan National Information Infrastructure Act. Penggunaan internet secara komersial dimulai pada 1994 dipelopori oleh perusahaan Pizza Hut, dan Internet Banking pertama kali diaplikasikan oleh First Virtual. Setahun kemudian, Compuserve, America Online, dan Prodigy mulai memberikan layanan akses ke Internet bagi masyarakat umum.
Sementara itu kita di Indonesia baru menikmati layanan Internet komersial pada sekitar tahun 1994. Sebelumnya, beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia telah terlebih dahulu tersambung dengan jaringan internet melalui gateway yang menghubungkan universitas dengan network di luar negeri.
2.1.2 Manfaat Internet bagi Manusia
Saat ini internet sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Informasi sangatlah penting, karena teknologi perkembangan dengan sangat cepat. Apabila kita tertinggal berita sedikit saja, itu sama saja berarti kita telah ketinggalan dalam mengikuti perkembangan teknologi dunia. Maka dari itu kita harus mengetahui peristiwa yang terjadi di dunia melalui informasi yang kita dapat dari internet. Manfaat lain dari penggunaan internet adalah kita bisa mendownload gambar, musik, atau gambar-gambar ke handphone atau bisa juga ke komputer kita. Bila kita tidak mengetahui informasi itu artinya kita tidak mengikuti perkembangan teknologi. Maka dari itu saya berharap agar kita semua dapat mengikuti perkembangan teknologi.
Internet sekarang ini telah menjadi alat komunikasi yang paling lengkap, karena didalam internet kita bisa mendapatkan informasi apa saja yang kita butuhkan seperti politik, hiburan, ilmu pengetahuan dan masih banyak lagi yang bisa kita dapatkan.
Misalnya harga minyak bumi / parsel saat itu, kita jelas ingin tahu berapa harga minyak bumi / parsel, dengan itu kita harus mencari tahu informasi tersebut. Dengan internet kita juga bisa menambah teman, baik dari Indonesia atau bisa juga luar negeri. Melalui teman kita ini, kita juga bisa mengetahui apa yang terjadi di negaranya. Kita memiliki banyak keuntungan dari internet selain kita bisa mendapatkan informasi dan teman, kita juga bisa menghasilkan lapangan kerja dengan cara membuka Warung Internet atau sering disebut warnet. Memang modal untuk membuka warnet cukup besar, tapi penghasilan yang didapat perbulan dapat menutupi kekurangan uang tersebut. Walaupun kita tidak memiliki komputer atau jaringan internet pada komputer kita, asalkan kita bisa beroperasi dengan menggunakan komputer, kita masih bisa mendapat informasi melalui warnet. Saat ini penggunaan internet juga bisa untuk bermain.
Sekarang kita telah mengenal yang namanya internet, pada saat dulu, kita hanya mendapatkan informasi / pengetahuan dari para pengajar di sekolah maupun di tempat bimbingan belajar. Karena pada waktu itu, teknologi belum cukup canggih. Pada masa sekarang kita dapat mendapatkan informasi dari teknologi yang cukup canggih misalnya pada computer, kita dapat browsing melalui internet untuk mendapatkan informasi-informasi sebagai penambah ilmu pengetahuan kita, bisa juga dikatakan sebagai sumber informasi, karena didalamnya terdapat banyak sekali pengetahuan dan informasi yang kita peroleh hanya dalam waktu yang cukup relatif cepat.
Kita ambil sebagai contoh yaitu SMAN 3 Bojonegoro di Laboratorium Komputer Sekolah ini terdapat kurang lebih 30 komputer. Dengan komputer yan terdapat di ruang guru yang aku kurang tahu berupa jumlahnya, guru dapat membuat tugas yang rumit dari Internet. Kamipun kadang-kadang disuruh membuka internet di rumah untuk menjadi bahan pelajaran itu. Itu ditujukan agar kami dapat menambah wawasan kami dan juga dapat berhubungan dengan dunia luar. Internet juga dapat membuat kita mengetahui masa lalu dan masa sekarang. Kita dapat mengetahui sejarah suatu negara yang terjadi di masa lampau, dan mengetahui masa sekarang dengan internet.
Hampir setiap kami membuka internet untuk mencari informasi seputar ilmu pengetahuan.
Internet sekarang ini telah menjadi alat komunikasi yang paling lengkap, karena di dalam internet kita bisa mendapatkan informasi apa saja yang kita butuhkan seperti politik, hiburan, ilmu pengetahuan dan masih banya lagi yang bisa kita dapatkan. Manfaat internet bagi sekolah kami yakni, sebagai tempat untuk mencari infomasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) atau tentang apa saja yang terjadi. Informasi yang kita dapat dari internet tidak hanya mencakup informasi dalam negeri, kita juga dapat mengetahui informasi dari luar negeri.
Manfaat internet bagi sekolah kami yakni, sebagai tempat untuk mencari informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) atau tentang apa saja yang terjadi. Informasi yang kita dapat dari internet tidak hanya mencakup informasi dalam negeri, kita juga dapat mengetahui informasi dari luar negeri.
Internet sangat penting bagi kehidupan manusia di dunia, ini dapat dilihat dari perkembangan kehidupan manusia di dunia, ini dapat dilihat dari perkembangan kehidupan manusia pada zaman yang sudah modern. Sekolah yang dibangun pada zaman modern ini pasti mempunyai laboratorium komputer yang sedikitnya terdapat 30 komputer di dalamnya, dan mempunyai jaringan internet. Internet dalam mendukung IPTEK dapat menjadi suatu yang sangat bagus, karena dapat membuat orang yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan di dunia. Internet dapat juga membantu kita dalam kehidupan sehari-hari dan dapat mengetahui dunia luar dan bagaimana berita-berita yang terjadi disana.
Jadi dengan adanya internet dalam IPTEK misalnya pada perusahaan saham maka mereka dapat menghubungi pasar saham dan mengetahui keadaan saham apakah naik atau turun melalui internet tanpa harus pergi langsung kesana, dan juga ada yang melakukan jual beli barang melalui internet, contohnya melelang barang, caranya kita dapat menetikan harga barang yang kemudian berlanjut sama seperti lelang langsung, bedanya kita melalui internet dan mengetikan jumlah nilainya, jika sudah dapat maka barang tersebut akan dikirim.
Dan juga kita dapat mengetahui persamaan dan perbedaan perusahaan-perusahaan di dunia. Jika suatu perusahaan yang telah hampir roboh, kita dapat memperkirakan dan dapat mengetahui kesalahan mereka dalam melihat kekurangan yang ada pada perusahaan tersebut melalui data-data yang ada lewat internet, maka perusahaan itu dapat mengetahui dan memperbaiki kesalahan tersebut.
Dan dengan kecanggihan internet pun kita dapat chattingan dengan orang asing dan menjalin persahabatan dengan mereka. Dengan begitu kami dapat mengetahui bagaimana perkembangan yang terjadi di luar Indonesia dengan bertukar pengetahuan bersama teman chatting kita, selain itu kita juga dapat berkirim-kiriman email, sama seperti surat-suratan melalui kantor pos tapi cara itu sudah kuno sekali, karena seperti yang kita tahu jika kita ingin mengirimkan surat keluar negeri pasti sampainya lama memerlukan waktu sekitar 1 minggu sedangkan dengan berkiriman email, email tersebut dapat sampai dengan waktu kurang lebih 1 menit. Maka kita harus mempelajari perkembangan IPTEK di dunia ini sebagai sumber pengetahuan dan teknologi yang kita tahu dapat melalui internet. Selain sebagai dapat sumber pengetahuan internet juga berkaitan dengan IPTEK. Bila IPTEK tidak mengenal internet maka IPTEK atau Ilmu Pengetahuan Teknologi tidak akan maju. Jadi IPTEK harus memerlukan internet agar dapat bisa berkembang pesat. Ini dapat dilihat dari perkembangan IPTEK yang semakin maju akibat perkembangan manusia yang menggunakan internet. Kita juga dapat mengetahui kenaikan dollar yang terjadi di Indonesia dan di luar Indonesia dengan internet. Dan dengan internet kita dapat mengetahui perkembangan negara-negara di dunia. Selain dapat mengetahui perkembangan suatu negara, kita juga dapat mengetahui kemajuan teknologi dan informasi tentang negara tersebut.
2.1.3 Dampak Internet bagi Manusia
Kehadiran internet di tengah masyarakat menimbulkan dampak positif dan negatif, ibarat sebilah pisau, tergantung pemakaiannya. Bila digunakan untuk hal-hal yang benar dan bermanfaat akan sangat membantu menyelesaikan pekerjaan, tetapi jika jatuh ditangah orang jahat akan membahayakan orang lain. Hal itu dikatakan oleh Azkar Badri, dalam kegiatan kampanye internet sehat di Purwakarta hari ini.
”Tergantung pada manusia punya moralitas atau tidak, ibarat sebilah pisau bagaimana kalau ia dipegang oleh seorang dokter bedah dan bagaimana pula kalau benda itu dipegang oleh orang gila. Tentu sangat berbeda dokter bedah pisau itu berfungsi untuk menyelamatkan manusia dari operasi yang dilakukannya, dan orang gila justru sebaliknya akan membunuh manusia lain.
A. Dampak Positif
Kebaikan Internet
Mesej terlalu cepat
Menyokong multimedia atau hypermedia
Boleh berkomunikasi secara global
Menggunakan capaian komputer jarak jauh
Interaktif membolehkan pengguna berhubung dan berkomunikasi lebih dari satu hala.
Dampak positif / manfaat yang ditimbulkan oleh penggunaan internet adalah kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet juga manusia tahu apa saja yang terjadi. Mempermudah komunikasi dengan manusia di belahan bumi manapun. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ketempat penawaran / penjualan.
B. Dampak Negatif
Keburukan
1. Kurang kepastian maklumat tepat
2. Banyak perubahan di saat akhir perancangan
3. Bahan perlu ditipis
4. Interaksi subvertif tidak terkawal
5. Kebocoran maklumat rahasia / pribadi
6. Kegiatan jenayah yang boleh mengancam sama ada individu maupun negara.
7. Penggodaan mudah berlaku
8. Iklan yang tiada batasan mudah diperoleh seperti iklan-iklan pornografi.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam internet banyak sekali situs yang memamerkan adegan panas dan memperlihatkan bagian-bagian tubuh manusia yang tidak layak dilihat oleh umum, yang secara agama, moral dan etika ketimuran terlarang. Secara sadar masalah pornografi ini akan merusak kehidupan generasi muda, terjadinya pergaulan bebas diantara mereka berlainan jenis.
“Kita sering menemukan di hadapan kita atau dalam media massa kasus hubungan suami istri diluar nikah. Suatu penelitian yang mengagetkan dilakukan LSM Anak pimpinan Inke Maris yang menyatakan bahwa ternyata anak SD umur 9-12 tahun di Jadebotabek 80% sudah mengakses situs porno. Ini memperkuatkan sinyaleman bahwa Indonesia dan Rusia merupakan konsumen situs pronografi terbesar di dunia. Kalau demikian halnya, bagaimana jadinya generasi kita nanti, suatu jawaban yang memprihatinkan” jelasnya.
Sementara itu kejahatan dalam perusakan situs internet, termasuk kejahatan yang berakibat besar bagi manusia, terutama situs-situs resmi pemerintah atau lembaga yang dipercayai masyarakat. Kita masih ingat, bagaimana detik-detik terakhir orang menunggu perhitungan suara pada Pemilu tahun 2004. Ternyata jumlah suatu yang sudah masuk ke situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) di acak oleh orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga cukup merepotkan panitia untuk bekerja dua kal dalam hal yang sama. ”Masih banyak lagi kegiatan-kegiatan kejahatan lainnya di internet, misalnya pengiriman e-mail sampah (Spam), pengiriman virus, memata-matai orang (spyware), pengacawan trafik jaringan dan lainnya” imbuhnya.
Selanjutnya dikatakan, konteks mahasiswa dan internet, tentunya mahasiswa mempunyai peran ganda. Satu sisi bagaimana ia memanfaatkan secara maksimal internet untuk menambah ilmu pengetahuan, wawasan berfikir dan mengembangkan intelektualitas. Disisi lain ia sebagai generasi terdidik dan menjadi harapan bangsa di masa depan. Tentu ia mempunyai tanggung jawab moral (Moral Obligation) ikut mengkampanyekan atau mencegah agar pemanfaatan internet tidak disalahgunakan, menjadi kejahatan di dunia maya (Cybercreme).
Dikatakan pula, pembobolan kartu kredit (credit card fraud) dengan modus mencuri, memalsukan kartu kredit dan bertransaksi melalui internet. Perbuatan ini menimbulkan kerugian pada pemilik kartu, bank penerbit, onlineshop dan asuransi penjamin transaksi, begitu juga negara, lantaran barang tersebut tidak dikenakan pajak. Berkaitan dengan hal itu tahun 2004 VerySign’s melaporkan bahwa Indonesia pernah menduduki tempat terhormat dalam kasus penipuan menggunakan kartu kredit yang dikenal dengan ”Carding”. Dari aspek total volume bertransaksi Indonesia berada pada ranking pertama setelah Ukraina. Namun dari aspek prosentase transaksi, amerika serikat menduduki ranking satu.
”Menolong aktivitas cybercreme yang berasal dari Indonesia berdampak negatif yang cukup besar bagi komunitas Teknologi Informasi (TI) di Indonesia. Survey Clear Commerce. Com mensinyalir Indonesia merupakan negara kedua terburuk dalam aktivitas cybercreme di dunia” jelasnya. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan internet adalah mengurangi sifat sosial manusia karena manusia cenderung lebih suka berhubungan lewan internet dari pada bertemu secara langsung (face to face).
Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.
Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet (kejahatan juga ikut berkembang). Bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut.
a. Hubungan Pelajar dengan Internet Internet dalam belajar dan mengajar
Internet adalah sebuah kebutuhan. Dengan internet pelajar bisa mendapatkan informasi yang ter up date dan siswa dapat berkreasi dan dengan internet juga bisa mengembangkan diri (open mind) Kekayaan akan informasi yang sekarang tersedia di Internet telah lebih mencapai harapan dan bahkan imajinasi dari para penemu system yang pertama. Internet awalnya diciptakan untuk kebutuhan system pertahanan militer supaya dapat didesentralisasikan sehingga dapat mengurangi resiko kerusakan total, mungkin saja hal ini bisa terjadi apabila sistem sentral komputer utama dimusnahkan.
Internet juga dapat didesentralisasikan dan diberdayakan. Dengan menggunakan internet kita dapat mengakses sumber-sumber informasi tanpa batas dan sedang berkembang secara cepat sekali. Kita dapat berkomunikasi secara masing-masing atau secara massa yang dapat dilakukan dimana saja diseluruh dunia hanya dalam waktu beberapa detik saja. Kita dapat menyebarka (publish) informasi yang bisa diakses dari mana saja di seluruh dunia dalam waktu singkat sekali. Kita dapat berkomunikasi secara langsung (real time) melalui telepon pada unit video processing. Kita bisa melakukan ”chat” melalui jaringan gratis ”chat” yang sangat luas yaitu mIRC.
Bagi para guru internet menawarkan beberapa kesempatan untuk diraih :
Pengembangan profesional
(a) Meningkatkan pengetahuan
(b) Berbagi sumber diantara rekan sejawat / sedepartemen
(c) Bekerjasama dengan guru-guru dari luar negeri
(d) Kesempatan untuk menerbitkan mengumumkan secara langsung
(e) Mengatur komunikasi secara teratur
(f) Berpartisipasi dalam forum dengan rekan sejawat baik lokal maupun internasional
Sumber bahan mengajar :
(a) Menakses rencana belajar mengajar dan metodologi baru
(b) Bahan baku dan bahan jadi cocok untuk segala bidang pelajaran
(c) Mengumumkan dan berbagi sumber. Sangat tingginya popularitas / sangat tingginya minyak untuk meningkatkan siswa lebih terfokus belajar.
Untuk siswa internet menawarkan kesempatan untuk :
Belajar sendiri secara cepat :
(a) Meningkatkan pengetahuan
(b) Belajar berinteraksi
(c) Mengembangkan kemampuan di bidang penelitian
Memperkaya diri :
(a) Meningkatkan komunikasi dengan siswa lain
(b) Meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada di seluruh dunia
Walaupun internet berpotensi untuk menyampaikan keuntungan-keuntungan tersebut bagi para guru maupun para siswa, pemakaian internet di kelas hendaknya harus disusun sedemikian rupa dengan belajar mendefinisikan secara obyektif. Kegiatan siswa juga harus dimonitor dengan baik.

2.2. Media Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2001) media diartikan: perantara atau penghubung. Dalam kaitannya dengan komunikasi, media diartikan sebagai “apa saja yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari sumber informasi ke penerima informasi. Media merupakan salah satu dari keempat komponen komunikasi. Keempat komponen komunikasi tersebut adalah sumber informasi, informasi, penerima informasi, dan media. Proses komunikasi tidak akan terjadi bila salah satu dari komponen tersebut tidak ada.
Dalam proses belajar - mengajar di era modern ini, sumber informasi beragam yaitu : guru, siswa, orang tua, narasumber, bahan bacaan (koran majalah, buku ensiklopedi, kamus), media elektronik (radio, kaset, internet), benda-benda di sekitar, lagu-lagu dll. Informasi dapat berupa konsep-konsep penting, gejala, fakta, prinsip-prinsip penting, kaidah-kaidah, dan nilai-nilai. Penerima informasi dapat berupa siswa, guru dan orang tua. Media dalam pembelajaran dapat berupa guru sendiri, papan tulis, LKS, buku, model, grafik, tabel, modul dan lain-lainnya. Media pembelajaran dapat diartikan sebagai “teknologi” pembawa pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran atau sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran.
Media pembelajaran berbeda dengan alat peraga (teaching aids). Alat peraga biasanya oleh guru digunakan untuk memperjelas ide/konsep yang disampaikan sedangkan media sesuai dengan pengertian di atas merupakan sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran. Jadi tanpa alat peraga, kegiatan belajar-mengajar masih dapat berlangsung sedangkan tanpa media, kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat berlangsung.
Berdasarkan uraian di atas, media pembelajaran dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai sumber belajar dan alat belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara efektif. Sebagai sumber dan alat belajar media harus memuat informasi yang dapat dikomunikasikan kepada siswa.
Dari segi materialnya dikenal istilah perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Yang dimaksud dengan perangkat keras adalah segala peralatan yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi. Perangkat keras itu misalnya papan tulis, OHP, dan OHTnya; film dan proyektornya, bahan siaran beserta pesawat TV dan perangkat penyebarannya “Compact disk” dan komputernya dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud perangkat lunak adalah segala informasi yang termuat dan akan dikomunikasikan dengan perangkat keras di atas.



2.3. Studi Efektivitas
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2001) efektivitas diartikan : bahwa efektivitas dimaknai keadaan berpengaruh, dan keberhasilan dalam usaha.
Dari konteks yang demikian dapat dipahami bahwa efektivitas adalah sesuatu usaha dalam suatu kegiatan yang memberikan pengaruh yang cukup signifikan.

2.4. Kemampuan Menulis Esai
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2001) esai diartikan : karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya.
Sementara itu Jumadi dkk (2005: 239) esai adalah salah satu jenis karangan yang cenderung didasarkan pada pandangan pribadi penulisnya.
Berdasarkan definisi di atas dapat dipahami bahwa esai adalah karangan yang mengungkap suatu masalah secara subjektivitas penulisnya.
2.4.1 Tahapan Menulis Esai
Jumadi dkk (2005:240) bahwa kegiatan menulis esai dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
a. Menggali ide
b. Menguji ide
c. Mengunpulkan bahan
d. Membuat kerangka karangan
e. Mengembangkan kerangka karangan menjadi esai secara utuh
f. Melakukan revisi sebagai salah satu bentuk finising tulisan
2.4.2 Pola Pengembangan Penulisan Esai
Jumadi dkk (2005:241) bahwa penulisan esai sebagai salah satu karangan keberadaannya juga perlu memperhatikan pola pengembangan penulisan gagasan. Dalam penulisan ini bisa menggunkan cara perbandingan, analogi, deskripsi, persuasi atau argumentasi.
Dari pernyataan di atas dapat dipahami bahwa pola pengembangan penulisan sesuai dengan konteks dan selera penulis yang ingin.

2.5 Hipotesa
1. Internet dapat digunakan sebagai media pembelajaran
2. Keberadaan internet sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran bahasa
dan sastra Indonesia sangat efektif
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan menulis esai
siswa kelas XII IPA-4 dengan pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran


























BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan dengan cara :
(1) Penyebaran angket kepada siswa kelas XII IPA-4 SMAN 3 Bojonegoro.
(2) Wawancara kepada guru dan siswa SMAN 3 Bojonegoro.

3.2 Teknik Pengambilan Data
3.2.1 Angket
Pengambilan data melalui angket disebarkan kepada 40 siswa kelas XII IPA-4 SMAN 3 Bojonegoro
3.2.2 Wawancara
Narasumber yang di wawancarai adalah :
(1) Bapak Arief Nuryanto, SH (Guru pengajar bidang study TIK)
(2) Ibu Iva Afiati R, S.Kom (Guru pengajar bidang study TIK)
(3) Ganung Sadewa (Siswa kelas XII IPA-4)
(4) Bahtiar (Siswa kelas XII IPA-4)

3.3 Waktu dan Tempat Pengambilan Data
3.3.1 Angket
Pengisian angket dilaksnaakan dalam jangka satu hari, yaitu 23 Desember 2008 di Sekolah SMAN 3 Bojonegoro, jalan Monginsidi 09 Bojonegoro.
3.3.2 Wawancara
Wawancara dilakukan pada :
1. Di rumah bapak Arief Nuryanto, SH di jalan Basuki Rahmat Bojonegoro, dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB, tanggal 26 Desember 2008.
2. Di kantor guru SMAN 3 Bojonegoro di laksanakan pada pukul 09.30 WIB tanggal 27 Desember 2008 dengan narasumber Ibu Iva Afiati.
3. Di kelas XII IPA-4 SMAN 3 Bojonegoro dilaksanakan pada pukul 11.00 WIB tanggal 19 Desember 2008 dengan narasumber Ganung Sadewa
4. Di kelas XII IPA-4 SMAN 3 Bojonegoro di laksanakan pada pukul 09.00 WIB tanggal 7 November 2008 dengan narasumber Bahtiar



























BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Data
4.1.1 Data Angket
Tabel 1.1 Data pengisian angket pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran

No
Aspek yang ditanya
Ya
Tidak
1.

2.


3.


4.
Apakah anda pernah menggunakan internet sebagai media pembelajaran?
Bagaimana perasaan Anda (apakah menyenangkan) internet sebagai media pembelajaran?
Apakah internet mendukung Anda belajar pada mata pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia?
Apakah internet dapat secara efektif dalam membantu prestasi belajar khususnya pada kemampuan menulis Essay Anda?
38

40


39


37
2

-


1


3


4.1.1.1 Alasan
a. Menggunakan dan tidak pernah menggunakan internet
Terdapat tiga alasan menggunakan internet sebagai media pembelajaran dan meningkatkan daya saing belajar.
(1) Internet memberi informasi yang lebih luas, jelas dan detail
(2) Dengan internet kita dapat menemukan banyak hal yang belum pernah kita ketahui.
(3) Untuk mengerjakan tugas internetlah solusinya
Selain itu, ada dua alasan tidak menggunakan internet sebagai media pembelajaran
(1) Tidak bisa menggunakannya
(2) Biaya mahal
b. Perasaan setelah menggunakan internet
Terdapat empat alasan ”senang setelah menggunakan internet sebagai media pembelajaran dan meningkat daya saing pelajar.
(1) Bisa mengetahui dunia luar yang belum kita ketahui dengan cepat.
(2) Dapat mengikuti perkembangan jama dan menambah wawasan.
(3) Dapat menyelesaikan tugas dan mengetahui info yang dibutuhkan secara lengkap.
(4) Bisa menambah teman
Selain itu, ada dua alasan merasa biasa saja setelah menggunakan internet.
(1) Sudah biasa menggunakannya
(2) Internet suatu hal yang sudah tak asing lagi
c. Internet mendukung anda belajar dan tidak mendukung anda belajar khususnya pada mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia
Terdapat tiga alasan yang mendukung internet sebagai media belajar dan meningkatkan daya saing pelajar.
(1) Dapat mengetahui lebih banyak informasi yang tidak kita dapat di sekolah atau dari buku khususnya tentang materi bahasa dan Sastra Indonesia tentang seluk beluk dan tata cara penulis essay
(2) Internet berisi tentang seluruh aspek-aspek yang ada di dunia ini dan kita dapat belajar banyak dari internet.
(3) Internet sebagai perpustakaan dunia sehingga kita dapat mencari berbagai macam bahan untuk belajar khususnya tentang pengalaman orang lain atau terkait dengan format atau bentuk tulisan essay
Selain itu, ada satu alasan bahwa internet tidak mendukung belajar
(1) Internet bisa menjerumuskan anak-anak dengan gambar-gambar pornografi.


d. Internet dapat dan tidak membantu prestasi hasil pembelajaran khususnya menulis essay
Terdapat beberapa alasan internet dapat membantu prestasi belajar siswa dan dapat meningkatkan daya sang pelajar.
(1) Dengan menggunakan internet pengetahuan kita akan lebih banyak dibanding dengan teman-teman yang hanya berpacu pada buku yang diberikan sekolah karena internet lebih menarik dan enjoy
(2) Internet memang membantu belajar khususnya terkait penulisan essay, serta mengaktualisasi ide dengan memanfatkan internet.

Tabel 1.2 Data pengisian angket pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran terkait dengan kemampuan menulis esai dalam pemerolehan ide.

No.
Aspek yang Ditanya
Buku
Internet
Pengalaman pribadi
1.
Darimanakah Anda memperoleh ide dalam menulis esai
5
10
25

Tabel 1.3 Data pengisian angket pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran terkait dengan kemampuan menulis esai dalam tingkat kesulitan.

No.
Aspek yang Ditanya
Menggali ide
Mengumpulkan bahan
Kerangka karangan
1.
Kesulitan apa yang Anda hadapi ketika menulis esai berbasis internet
10
5
25








Tabel 1.4 Data pengisian angket pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran terkait dengan kemampuan menulis esai dalam memperoleh bahan dan sumber
No.
Aspek yang Ditanya
Mencari dan membaca buku
Mengakses internet
Menggali imajinasi apa adanya
1.
Kalau mengalami kesulitan ketika menulis esai kemana dan bagaimana langkah Anda?
10
27
3

Tabel 1.5 Data pengisian angket pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran terkait dengan kemampuan menulis esai dari segi efektivitas.

No.
Aspek yang Ditanya
Lebih fleksibel
Lebih enjoy dan akurat terkait informasi
Agar tidak gaptek
1.
Mengapa harus internet sebagai media pembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan menulis esai?
10
27
3

4.1.2 Data Hasil Wawancara
4.1.2.1 Hasil wawancara nara sumber 1 (Bapak Arif Nuryanto, SH)
Tanya : Menurut bapak, apa itu internet ?
Jawab : Jaringan inter koneksi antar komputer dalam beberapa komputer untuk penghubung dan bersama-sama membentuk suatu jaringan besar.
Tanya : Adakah manfaat internet ?
Jawab : Banyak sekali manfaatnya
- Segi pendidikan
Kita bisa mencari berbagai macam ilmu di dalam internet baik dari dalam negeri atau luar negeri.



- Segi penjualan / marketing
Dalam membuat iklan kita tidak perlu susah-susah cukup mencari di dalam internet.
- Segi kesehatan
- Segi militer dan semua bidang membutuhkan internet untuk mencari data.
Tanya : Apa perbedaan internet dengan media lain ?
Jawab : kalau media lain, contohnya televisi, kita hanya bisa menonton saja tetapi internet lebih luas jangkauannya.
Tanya : Mengapa menggunakan internet sebagai media belajar ?
Jawab : Materi yang ada dalam internet itu univesal tidak ada pembatas dalam internet, semuanya lebih luas dan baik sekali dalam bidang pendidikan.
Tanya : Bagaimana strategi pengembangan internet sebagai media belajar di kalangan SMAN 3 Bojonegoro ?
Jawab : Dengan cara memberikan beberapa tugas kepada siswa yang mana sumber tugas tersebut bisa di dapatkan dalam internet. Tentunya tugas yang bernilai akademis dengan demikian siswa akan termotifasi untuk mencari dan belajar dan internet yang secara tidak langsung bisa menyelesaikan tugas sambil belajar
Tanya : Apakah internet dapat memacu / meningkatkan hasil prestasi siswa ?
Jawab : Ya bisa, misalnya dalam karya ilmiah prestasi kita dapat mengambil data-data penting, tugas kita. Jika bapak, ibu guru kita tidak bisa menerangkan dengan lengkap kita bisa mencari di Internet ?
Tanya : Apa hubungan internet dengan pelajar ?
Jawab : Internet sebagai media bahan pembelajaran untuk pelajar dalam hal segala macam pelajaran.
Tanya : Adakah hubungan antara yang korelatif antara srategi pengembangan internet sebagai media belajar dengan potensi siswa SMAN 3 Bojonegoro ?
Jawab : Ada . Karena dengan strategi tersebut siswa SMAN 3 Bojonegoro akan bisa mengembangkan potensinya karena didalam internet terdapat berbagai sumber IPTEK yang bisa meningkatkan siswa yang selama ini terpendam sehingga siswa SMAN 3 Bojonegoro akan menemukan jati dirinya dan kemampuan yang di miliki.
Tanya : Adakah relefansi yang signifikan antara siswa (khususnya SMAN 3 Bojonegoro) terhadap pembelajaran sepanjang hayat?
Jawab : Ada. Karena dengan potensi yang di miliki sekarang ini dan ada kemauan dan kemampuan untuk meningkatkan potensi secara tidak langsung dapat pempengaruhi pembelajaran sepanjang hayat.
Tanya : Apa dampak dari internet ?
- Positif
Sangat banyak sekali, menambah ilmu pengetahuan dan dengan internet kita tidak perlu jauh-jauh keluar negeri.
- Negatif
Sebenarnya tergantung dari kita menyikapinya
1. Purnografi, karena dengan internet bisa menciptakan generasi dewasa yang prematur.
2. Penyebaran virus yang lebih cepat menggunakan akses internet.
Tanya : Bagaimana siswa dapat menggunakan internet setiap saat ?
Jawab : 1. Penyediaan material yang dibutuhkan akses internet harus terpenuhi terlebih dahulu (komputer, modem, telepon).
2. Penambahan alokasi dana untuk jasa internetnya
Kalau 2 item di atas dapat terpenuhi maka siswa akan bisa menggunakan internet setiap saat.
Tanya : Apa harapan bapak agar siswa SMAN 3 Bojonegoro agar memanfaatkan internet dengan baik ?
Jawab : Harapannya teknologi (internet) diciptakan untuk mempermudah kehidupan kita. Jadi jangan digunakan hal-hal yang negatif. Kalau dalam kontes education manfaatkanlah internet itu dalam education pula.
4.1.2.2 Hasil wawancara nara sumber 2 (Ibu Iva Afiati, S.Kom)
Tanya : Menurut ibu, apa itu internet ?
Jawab : Internet adalah sekumpulan komputer (interconneted- Network) yang menghubungkan berbagai macam situs. Di mana di dalamnya menyediakan pelayanan telekomunikasi dan sumberdaya informasi utuk jutaan pemakainya yang tersebar seluruh indonesia bahkan seluruh dunia
Tanya : Mengapa menggunakan internet sebagai media belajar ?
Jawab : Internet digunakan sebagai media belajar itu sudah sewajarnya dan relefan sekali, mengingat perkembangn teknologi yang semakin menuntut siswa untuk mendapatkan informasi mulai dari edutaimen sampai hiburan sudah merambat ke dunia maya (internet). Di samping itu juga menghindarkanb diri dari istilah "katak dalam tempurung". Informasi yang berhubungan dengan ilmu pendidikan juga di sediakan oleh situs- situs internet.
Tanya : Bagaimana strategi pengembangan internet sebagai media belajar di kalangan SMAN 3 Bojonegoro ?
Jawab : Strtegi pengembangan internet di SMAN 3 Bojonegoro adanya instalasi jaringan internet di SMAN 3 Bojonegoro, peningkatan kualitas SDM mengenai internet pada pengajar, pengenaln internet pada siswa, pemanfaatan teknologi internet secara nyata dengan memberi tugas pada siswa untuk mendownloud, file browsing, surfing. Sehingga menggunakan fasilitas internet.
Tanya : Apakah internet dapat memacu / meningkatkan hasil prestasi siswa ?
Jawab : Ya bisa, jika penggunaan teknologi yang ber manfaat.
Tanya : Apa hubungan internet dengan pelajar ?
Jawab : Internet adalah sebuah "kebutuan". Dengan internet pelajar bisa mendapatkan informasi yang ter update dan siswa berkreasi dan dengn internet juga bisa mengembangkan diri( open mind)
Tanya : Adakah hubungan antara yang korelatif antara srategi pengembangan internet sebagai media belajar dengan potensi siswa SMAN 3 Bojonegoro ?
Jawab : Ada . Hubunganya bersinergi dalam artian sebuah metode pembelajaran akan semakin berkembang seiring teknologi. Kemajuan sebuah insitusi (SMAN 3 Bojonegoro) dapat di lihat sejauh mana insitusi itu mampu mengaplikasikan sebuah kemajuan teknologi sehingga sumbernya berimplikasi pada peningkatan siswa.
Tanya : Adakah relevansi yang signifikan antara siswa (khususnya SMAN 3 Bojonegoro) terhadap pembelajaran ?
Jawab : Ada. Karena siswa dapat di beri kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan potensi yang ada dalam masing- masing individu, tentunya tanpa menafikan perbatasan yang ada hendaknya itu tidak mengalami proses siswa untuk menemukan jadi dirinya
Tanya : Bagaimana siswa dapat menggunakan internet setiap saat ?
Jawab : Di sekolah : Untuk saat ini siswa bisa memanfaatkan Lab. Komputer sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
Di luar sekolah : Siswa bisa memanfaatkan fasilitas WiFi yang ada di cafe-cafe atau di tempat terbuka yang ada layanan WiFi dan menggunakan fasilitas internet di warnet.
Tanya : Apa harapan bapak agar siswa SMAN 3 Bojonegoro agar memanfaatkan internet dengan baik ?
Jawab : Harapannya siswa dapat menggunakan internet sesuai dengan kebutuhan dengan berbekal kecakapan dan intelegensi bail secara brainware maupun moral sehingga tidak dapat terbawa arus negatif dari internet.
4.1.2.3 Hasil wawancara nara sumber 3 (Ganung Sadewa)
Tanya : Menurut anda, apa itu internet ?
Jawab : Internet itu definisinya luas sekali, internet merupakan program dari komputer yang memudahkan kita untuk mencari materi dengan cepat.
Tanya : Adakah manfaat internet bagi anda (seorang pelajar) ?
Jawab : Ada banyak sekali, seperti kita sangat mudah dan cepat mencari tugas dari guru.
Tanya : mana yang anda pilih internet atau media lain dalam mencari informasi ? Kenapa ?
Jawab : Saya memilih internet karena lebih cepat, lengkap dan detail.
Tanya : Apakah internet dapat memacu atau meningkatkan hasil prestasi anda ?
Jawab : Ya, karena di internet berisi informasi di seluruh dunia
Tanya : Apa hubungan internet dengan pelajar ?
Jawab : Hubungannya sangat erat karena pelajar sangat membutuhkan informasi.
Tanya : Bagaimana strategi pengembangan internet sebagai media belajar di kalangan SMAN 3 Bojonegoro ?
Jawab : Pengembangan internet di SMAN 3 Bojonegoro yaitru dengan penerapan open source Lab. Komputer ( komputer terbuka ) yang bisa di pakai siswa saat istirahat.
Tanya : Adakah hubungan yang korelatif antara pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran dengan mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia terhadap potensi dan hasil pembelajaran siswa SMAN 3 Bojonegoro ?
Jawab : Ada . Karena penerapan metode belajar tidak hanya di terapkan di kelas melainkan dapat mengambil literatur dari internet
Tanya : Apakah internet dapat membantu meningkatkan kreativitas menulis essay (khususnya SMAN 3 Bojonego ?
Jawab : Ada. Karena media internet merupakan sarana yang mendunia
sehingga dapat digunakan secara terus menerus.
4.1.2.4 Hasil wawancara nara sumber 4 (Bahtiar )
Tanya : Menurut anda, apa itu internet ?
Jawab : Jaringan komputer di seluruh dunia yang tersambung dengan kabel telpon.
Tanya : Adakah manfaat internet bagi anda (seorang pelajar) ?
Jawab : Untuk mempelajari dunia teknologi, bertukar informasi dengan teman di sekolah bahkan luar negeri.
Tanya : mana yang anda pilih internet atau media lain dalam mencari informasi ? Kenapa ?
Jawab : Saya memilih internet karena lebih cepat, lengkap dan detail.
Tanya : Apakah internet dapat memacu atau meningkatkan hasil prestasi anda ?
Jawab : Ya, karena di internet berisi informasi di seluruh dunia
Tanya : Apa hubungan internet dengan pelajar ?
Jawab : Hubungannya sangat erat karena siswa agar tidak GAPTEK
Tanya : Bagaimana strategi pengembangan internet sebagai media belajar di kalangan SMAN 3 Bojonegoro ?
Jawab : Pihak sekolah membuat hot spot dan clup site dengan tujuan memberi informasi tentang kegiatan di sekolah
Tanya : Adakah hubungan antara yang korelatif antara srategi pengembangan internet sebagai media belajar dengan potensi siswa SMAN 3 Bojonegoro ?
Jawab : Ada . Karena komputer merupakan mata pelajaran yang sangat penting
Tanya : Adakah relevansi yang signifikan internet sebagai media pembelajaran khususnya dalam menulis esai?
Jawab : Ada. Karena teknologi dari tahun ke tahun meningkat dan
siswa Mendapatkan informasi tentang kemampuan menulis
khususnya esai.

4.2 Analisis data
4.2.1 Analisis Data Tabel 1.1
Sebanyak 95 % responden siswa SMAN 3 Bojonegoro menyatakan pernah menggunakan internet dengan alasan internet memberi informasi yang lebih jelas, luas, detail, dan untuk mengerjakan tugas internetlah solusinya. Berbeda dengan pendapat siswa yang menyatakan tidak pernah hanya 5% responden dengan alasan tidak bisa dan biayanya mahal.
Sementara itu, sebanyak 100% responden menyatakan senang setelah menggunakan internet sebagi media pembelajaran. Serta sebanyak 97,5 % responden menyatakan internet mendukung belajar dengan alasan internet sebagai perpustakaan dunia sehingga kita dapat mencari berbagai macam bahan untuk belajar. Dan sebanyak 2.5% responden menyatakan tidak mendukung belajar karena internet bisa menjerumuskan anak-anak dengan gambar-gambar pornografi.
Dan juga ada sebanyak 92.5% responden mengatakan internet membantu prestasi belajar khususnya kemampuan menulis essay dan 7.5% responden menyatakan tidak begitu membantu prestasi belajar terkait dengan kemampuan menulis essay dengan menggunakan internet.
4.2.2 Analisis Data Tabel 1.2
Sebanyak 40 responden yang saya teliti terkait dengan pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran terkait dengan kemampuan menulis esai dalam pemerolehan ide. Dari manakah Anda memperoleh ide dalam menulis esai? Ada 12.5% yang mendaptkanya dari buku. Sementara itu yang memperoleh dari internet sebanyak 25%. Dan yang dari pengalaman pribadi sebanyak 62.5%.


4.2.3 Analisis Data Tabel 1.3
Sebanyak 40 responden yang saya teliti terkait pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran terkait dengan kemampuan menulis esai dalam tingkat kesulitan. Kesulitan apa yang Anda hadapi ketika menulis esai berbasis internet? Ada 25% yang mengalami kesulitan dalam menggali ide. Dan yang terkait mengumpulkan bahan ada 12.5%. Sementara itu ada 62.5% yang terkait dengan mengembangkan kerangka karangan.
4.2.4 Analisis Data Tabel 1.4
Sebanyak 40 responden yang saya teliti terkait pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran terkait dengan kemampuan menulis esai dalam memperoleh bahan dan sumber. Kalau mengalami kesulitan ketika menulis esai kemana dan bagaimana langkah Anda? Terdapat 25% yang mencari dan membaca buku. Sedangkan yang biasa mengakses internet terdapat 67.5%. Dan yang terkait dengan menggali imajinasi ada adanya terdapat 7.5%.
4.2.5 Analisis Data Tabel 1.5
Sebanyak 40 responden yang saya teliti terkait pemanfaatan internet
sebagai media pembelajaran terkait dengan kemampuan menulis esai dalam dari segi efekivitas. Mengapa harus internet sebagai media pembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan menulis esai? Ada 25% yang menjawab bahwa internet lebih fleksibel. Yang menjawab lebih enjoy dan akurat terkait iformasi terdapat 67.5%. Pilihan agar tidak gaptek terdapat ada 7.5%.

4.3 Pembahasan
4.3.1 Bagaimanakah internet sebagai media pembelajaran?
Internet sebagai media pembelajaran itu sudah sewajarnya dan relevan sekali mengingat perkembangan teknologi informasi yang semakin menuntut siswa untuk mendapatkan informasi mulai dari education sampai hiburan sudah merambah ke dunia maya (internet) .
Internet sekarang telah mendunia, semua tahu akan kegunaan dan manfaat dari internet dengan seiring kemajuan jaman dan teknologi maka semakin bagus pula kecanggihan dari internet. Mengapa harus menggunakan internet sebagai media belajar ? internet dipilih sebagai alat media belajar karena kecanggihannya yang dapat mengakses data begitu cepat, luas dan detail. Apalagi di bidang pendidikan.
Internet berbeda dengan media lain, internet memiliki keunggulan yang lebih dari pada media lain. Materi yang ada dalam internet itu universal tidak ada pembatas dalam internet. Semuanya lebih luas dan baik sekali dalam bidang education. Banyak responden yang menggunakan internet sebagai media belajar seperti halnya SMAN 3 Bojonegoro yang kebanyakan siswanya memanfaatkan internet. Karena internet dianggap memberi informasi yang lebih jelas dan detail yang tidak ada di buku atau di sekolah.
Dengan internet kita dapat menemukan berbagai hal yang belum pernah kita ketahui dan untuk mengerjakan tugas internetlah solusinya. Memang, apabila dibanding dengan media lain biaya internet di Indonesia (khususnya di Bojonegoro) masih mahal sehingga masih ada kalangan siswa yang tidak bisa memanfaatkan internet karena tidak punya uang atau ekonomi tipis. Padahal internet penting sekali apalagi di era globalisasi saat ini. Tetapi mahalnya biaya internet sebanding dengan kecanggihannya. Biarpun mahal banyak sekali yang merasakan perasaan senang ketika menggunakan internet. Dengan menggunakannya dapat menyelesaikan tugas dan mengetahui info yang dibutuhkan secara lengkap.
Internet berisi tentang seluruh aspek-aspek yang ada di dunia ini. Dan kita dapat belajar banyak dari internet. Internet sebagai “perpustakaan dunia” sehingga kita dapat mencari berbagai macam bahan untuk belajar.
Banyak manfaat dari internet sehingga kita memilih internet sebagai media belajar dan meningkatkan kualitas pelajar dan daya saing pelajar di pentas dunia.
Disamping itu juga menghindarkan dari dari istilah "katak dalam tempurung". Informasi terutama yang berhubungan dengan ilmu pendidikan yang di sediakan oleh situs internet so. Why not kalau kita gunakan sebagai media pembelajaran.


4.3.2 Bagimanakah efektivitas internet sebagai media pembelajaran pada mata Pelajaran bahasa dan sastra Indonesia?
Pemanfaatan menggunakan internet sebagai media pembelajaran yaitu dengan menggunakan sistem WEB Enhannced Course yaitu memanfaatan internet untuk pendidikan. Keberadaan internet menunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Bentuk ini dikenal dengan nama WEB Lite Course karena kegiatan utama adalah tatap muka di kelas. Hal itu tercermin saat pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Karena dengan cara ini proses pembelajaran lebih efektif baik dari pemanfaatan bahan dan juga KBM.
Dalam perkembangan internet harus ada intalasi jaringan internet dan di SMAN3 Bojonegoro telah ada jaringannya. Peranan guru juga menentukan keberasilan pemanfaatan internet di sekolah.
Pengenalan internet pada siswa jadi penggunaan internet dia harus tahu apa itu internethaaaal ini di lakukan untuk mmenambah pengetahuan siswa terutama dalam hal pemanfaatan teknologi. Dengan memberi pemahaman tentang perbedaan motif penggunaan internet berdasarkan aspek demografi dan psikograf pendaya gunakan internet bisa lebih menyentuh kondisi riel sasaran
Dan juga pemanfaatan teknologi internet secara nyata dengan memberi tugas pada siswa yang mana sumber tugas tersebut terdapat dalam internet dan bertugas secara akademis. Hal itu juga terbantu manakala siswa tertarik mencari materi tentang pengertian esai dan bentuk tulisan essay yang ada di internet.denga demikian siswa akan termotifasi untuk mencari dan belajar cara berinternet yang tidak langsung bisa menyesuaikan tugas dan sambil belajar misal mendownloud file, browsing dll.
Peranan internet disini adalah untuk minyediakan sumber-sumber yang sangat kaya dengan memberikan alamat - alamat atau membuat hubungan ke berbagai sumber belajar yang sesuai dan bisa di akses secara on line, untuk meningkatkan kuantitas dan memperluas kesempatan berkomunikasi antara pengajar dan peserta didik secara timbal balik.dialog atau komunikasi tersebut adalah untuk keperluan berdiskusi, berkonsultasi untuk bekerja secara kelompok. Komunikasi timbal balik di lakukan antara siswa dengan siswa, siswa dengan teman siswa atau sekolah, siswa dengan kelompok , siswa dengan guru. Bentuk ini bisa pula di katakan sebagai langkah awal istitusi pendidikan yang akan menyelenggarakan pembelajaran berbasis internet
4.3.3 Bagaimanakah kemampuan menulis esai siswa kelas XII IPA-4 SMA Negeri 3 Bojonegoro dengan memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran terhadap hasil Belajar?
Terdapat hubunganya bersinergi. Dalam artian sebuah metode pembelajaran akan semakin berkembang seiring teknologi. Kemajuan sebuah insitusi (SMAN 3 Bojonegoro) dapat dilihat sejauh mana insitusi itu mampu mengaplikasikan sebuah kemajuan teknologi sehingga sumbernya berimplikasi pada peningkatan siswa. Dengan kata kata lain, kemampuan menulis es ai siswa kelas XII IPA-4 SMA Negeri 3 Bojonegoro dengan memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran terhadap hasil Belajar sangat kelihatan menonjol. Itu jelas bila diperhatikan dari satu pertanyaan dari angket. Dan telah terbukti dari sejumlah responden 40 siswa, ada sebanyak 92.5% responden mengatakan internet membantu prestasi belajar khususnya kemampuan menulis essay dan 7.5% responden menyatakan tidak begitu membantu prestasi belajar terkait dengan kemampuan menulis esai dengan menggunakan internet..
SMAN 3 Bojonegoro sendiri mampu mengaplikasikan kemajuan teknologi pengembangan internet sebagai media. Hal ini sangat berpengaruh terhadap potensi siswa SMAN 3 Bojonegoro karena internet meningkatkan hasil prestasi siswa terutama dalam dalam maple Bahasa dan Sastra Indonesia. kita dapat mengambil data penting tugas kita. Jika bapak/ibu guru tidak dapat menerangkanya secara lengkap kita bisa mencari di internet.




4.3.3.1 Kemampuan Menulis Esai Siswa SMAN 3 Bojonegoro
Contoh 1:

Akulah Pahlawan Itu!
Oleh: SAIN JUNDI AGASSI *)

Superhero atau pahlawan identik dengan tokoh – tokoh pada film anak – anak maupun dewasa. Seperti Spiderman, Batman, James Bond, Superman, dan masih banyak lagi. Mereka semua adalah pahlawan pada zaman sekarang ini, dan ternyata itu hanya fiktif. Sedangkan apa yang disebut dengan pahlawan pada zaman sekarang ini secara logis dan nyata? Kalau zaman dulu pahlawan selalu berhubungan dengan yang namanya ’pengusir penjajah’ seperti tokoh Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Panglima Sudirman, dan Bung Tomo yang mengingatkan kita pada tanggal 10 November, dimana perang besar terjadi di kota Surabaya yang mengakibatkan salah satu tokoh penting seorang penjajah A. W. S. Malaby tewas tertembak. Tapi sat ini kata pahlawan itu yang awalnya ’pengusir penjajah’ berubah drastis menjadi ’pengusir koruptor’. Jadi sebenarnya siapakah pahlawan itu? Apakah guru sang pahlawan tanpa tanda jasa dengan sejuta teori alam dan kehidupan atau seseorang yang mendapatkan penghormatan bergengsi kalpataru dari Presiden karena menyelamatkan lingkungan atau juga pelajar yang belajar tekun dan rajin di dalam kelas untuk pengabdian kepada negaranya meneruskan perjuangan melawan kebodohan?
Memang guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa tapi akhir - akhir ini diberitakan beberapa kasus guru menganiaya muridnya sendiri gara – gara ketawan mencuri helm di sekolah bahkan sampai ada yang tega mencabuli sendiri anak didiknya sendiri dan ditingkat perguruan tinggi, seorang dosen dituduh atas perlakuan pelecehan seksual terhadap mahasiswinya. Itulah potret pahlawan tanpa tanda jasa zaman sekarang yang sangat jauh berbeda dengan zaman dulu. Zaman dulu ada banyak guru yang betah mengajar di sebuah gedung nyaris roboh sekalipun demi menyalurkan ilmu yang mungkin tidak sebanding dengan pengorbanan memperjuangkan beberapa anak agar tetap sekolah. Walaupun pengorbanannya itu tidak digaji oleh pemerintah, dia tetap bertahan bagaimana semua anak didiknya kelak nanti bisa menjadi seorang pemimpin yang jujur dan adil dalam meneruskan tongkat estafet dan hasil perjuangan pahlawan tempoe doeloe. Dan ternyata keadaan menyedihkan itu sepertinya tidak kunjung berubah sampai sekarang.
Berpindah pada penerima kalpataru atau orang yang menerima penghargaan langsung dari presiden karena telah menyelamatkan lingkungan. Walaupun sejuta Kalpataru di anugrahkan tetap saja terjadi bencana alam dimana – mana. Banjir, longsor, dan yang paling parah dan sampai saat ini belum usai adalah kasus luapan lumpur lapindo yang menyebakan kerugian yang amat sangat banyak. Karena alam ini sudah terlanjur rusak, dirusak oleh tangan – tangan manusia sendiri dan orang tak bertanggung jawab. Ketika alam ini dibenahi oleh sang penerima kalpataru, pada waktu itu juga alam ini dirusak oleh orang berdasi yang sekarang kebanyakan mendekam di balik jeruji besi karena kasus penggelapan kayu. Itulah fakta yang terjadi sehingga diperkirakan 50 tahun mendatang dunia kiamat bukan karena kuasa Tuhan tapi karena ulah tangan – tangan kita sendiri yang mempunyai jiwa seni merusak lingkungan.
Beralih ke seorang pelajar yang tekun belajar di dalam kelas tadi. Dia dapat di katakan sebagai pahlawan apabila dia setelah lulus sarjana nanti dapat pekerjaan yang layak dan banyak membantu masyarakat luas. Zaman modern seperti saat ini mencari pekerjaan dalam konteks ’layak’ sangatlah sulit. Ijazah SMA pada zaman sekarang saja dianggap sama dan setara dengan ijazah SMP. Apabila seorang pelajar tadi gagal, apakah dia masih dikatakan seorang pahlawan? Banyak sarjana yang tidak punya pekerjaan yang tetap padahal berpuluh – puluh juta telah dia setorkan untuk biaya sampai sarjana. Di negeri ini sudah banyak perusahaan yang gulung tikar bahkan memecat banyak buruh atau pekerja dengan beribu alasan. Hal itulah yang menyebabkan kecilnya peluang kerja. Apalagi baru –baru ini dunia di kejutkan oleh yang namanya World Crisis berdampak banyak bursa bursa di semua negara di dunia kalang kabut dan ini berpengaruh pada semua bank swasta yang ikut kalang kabut sehingga timbal buruknya lagi – lagi orang kecil yang harus menderita. Kesimpulannya adalah pada zaman modern seperti ini banyaklah pintar dan lincah membaca sebuah peluang yang brilian. Sebagai contoh tidak jarang orang – orang yang hanya berpendidikan SMA bahkan SD mempunyai penghasilan hampir 30 juta keatas setiap bulannya karena sebuah bisnis yang biasa disebut dengan bisnis MLM, Multi Level Marketing yang orang awam menyebutnya bisnis mulut lewat mulut. Walau membutuhkan waktu yang tidak singkat dan harus berani malu dikatakan sebagai sales pemimpi, paling tidak dapat dikatakan sebagai pahlawan karena meringankan pekerjaan pemerintah menekan angka pengangguran.
Banyak teroris ngawur beranggapan bahwa perbuatan teror termasuk dalam jihad yaitu perbuatan pahlawan yang membela agama. Tapi ketika jihad itu mengakibatkan kerugian pada sesama manusia apakah itu tetap dikatakan sebagai berjuang dijalan agama Tuhan? Tidak lain itu malah disebut dengan pahlawan kesiangan. Lalu, sebenarnya siapakah pahlawan itu? Siapakah yang patut diberi gelar sebagai ”The Real Superhero”? Jawabannya adalah seorang yang bukan siapa - siapa sedang mengukap sebuah kebenaran sejati walaupun banyak orang menganggap pekerjaan seperti itu percuma dan tidak ada gunanya. Pada hakekatnya yang dimaksud dengan pahlawan adalah yang mengungkap sebuah kebenaran untuk memberantas sebuah kejahatan. Karena pada saat ini sangat dibutuhkan seorang ’Detektif’ yang benar – benar seorang detektif pengungkap kebenaran sejati. Polisi saja tidak cukup, sekalipun TNI juga tak cukup. Bahkan Mahkamah Agung pun belum cukup, karena pengungkapan kebenarannya masih banyak diperhitungkan dan diragukan oleh banyak orang. Dengan iming – iming uang pasti yang seharusnya benar menjadi salah dan sebaliknya yang seharusnya salah malah dibenarkan. Kalau seperti itu terus, lantas apa gunanya Jutaan pejuang pada zaman dulu mati – matian membela tanah air dan mengusir penjajah kalau pada akhirnya negeri ini bernasib tragis gara – gara kegiatan Kolusi dan Nepotisme yang hanya dilakukan pada segelintir orang yang bermotto ”hidup untuk makan”.
Untuk kali ini arti pahlawan adalah pengungkap kebobrokan di dalam tubuh negeri ini. Seorang seperti itu sangat dibutuhkan. Atau seharusnya, pahlawan pada saat ini adalah pejabat – pejabat yang jujur, penegak hukum yang adil, politikus yang mementingkan rakyat, ilmuwan berkepentingan menolong masyarakat, pemuka agama yang benar – benar mengarahkan dan bepedoman pada kitab, musisi yang menciptakan karyanya tidak dengan syair yang indah saja tapi juga mengobarkan semangat untuk menjadi yang terbaik dan dapat dipercaya sehingga apabila dirangkum menjadi satu menjadi sebuah negara yang mempunyai semangat Singapura, pencetak bibit unggul dengan otak Amerika, pemilik kaki Brazilia, berhati Ka’bah dan berkepribadian ala tanah air. Meskipun perjalanan begitu panjang dan melelahkan, tidak bertabur bunga seperti yang selalu diharapkan oleh seorang pemimpi.
Hari ini berharap mencari seorang yang jujur dan adil pada akhir zaman sangatlah sulit. Sebab mulai dari Ketua RT sampai ke tingkatan jabatan menteri pasti terlibat berperan sebagai tikus negara yang menggerogoti kekayaan negara yang diperjuangakan ratusan tahun yang lalu dan yang seharusnya semua kekayaan itu untuk kepentingan kesejahteraan rakyat. Untungnya pemeran tikus negara tidak sampai pada jabatan bergengsi yang diperebutkan banyak orang berdasi di negeri ini yaitu seorang Presiden. Kalau sampai Presiden korup sebaiknya KPK ditutup saja karena kesanggupannya hanya sebagai formalitas belaka dan siap – siap kembali pada tahun 1998 yang pada saat itu adalah saat - saat yang lebih dari kata sejarah bangsa. Jadi sekali lagi, pahlawan pada hakekatnya adalah pengungkap sebuah kebenaran sejati yang minoritas menguak sebuah kejahatan yang busuk dengan ukuran mayoritas. Memang selalu begitu, banyak orang yang membela kejahatan untuk kepentingan pribadi sehingga kebaikan yang diabaikan. Padahal tahu kalau itu adalah sebuah kebaikan. Janganlah bercita – cita menjadi dokter atau presiden, berangan – angan menjadi Spiderman atau Batman tapi bercita – citalah tapi berniatanlah untuk menjadi pengungkap sebuah kebenaran yang mengamalkan kebenaran setiap detiknya melawan sebuah kebobrokan zaman dan kejahatan besar sehingga bermanfaat bagi banyak orang. Itulah yang dikatakan dan disebut dan yang selanjutnya pantas menyandang gelar seorang pahlawan sejati. “Lebih baik aku diasingkan daripada harus menyerah dalam kemunafikan dan lebih baik aku dihukum gantung daripada aku harus menyerah dalam mengungkap suatu kebenaran sejati” [gie].

Contoh 2:
Kurikulum Berbasis Akhlakul kharimah
Sebagai Penangkal Premanisme dan Pornoisme
Dikalangan Remaja
Oleh: P.D.Anindita Ganung *)

Kita mengetahui bahwa kejadian sehari-hari yang terjadi di kalangan masyarakat baik yang kita sadari maupun tidak dari hari ke hari telah mengikis jati diri bangsa Indonesia.Ini dapat terlihat dan bahkan mencengankan yang terjadi di masa krisis kepercayaan era masa kini yang telah banyak “merengut nyawa keindonesiaan anak-anak muda masa kini” Tidak usah ditanya lagi jika 50 tahun mendatang kelak kebudayaan Indonesia di tiap 33 Provinsi akan menjadi sirna termakan budaya barat yang telah sidikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit telah dicicil generasi muda masa kini.
Ini juga dibuktikan jika pengguna Internet di Indonesia 70% yang doyan membuka situs porno yang ironisnya 55% di antara mereka adalah kalangan remaja, yang menjurus ke free sex di kalangan remaja dan banyaknya anak yang mengandrungi tari-tari asing seperti break dance, dan tidak lupa pula anak-anak yang menyenangi kehidupan musik yang berlebihan dan diantara mereka ada yang bersemboyan “musik adalah hidup gue”. Kita telisik anak masa kini telah hampir punahnya tarian kita sendiri dan alat musik kita sendiri apa itu tidak pernah kita pikirkan ?
Sekali lagi ini bukan jati diri bangsa kita, apa kita tidak pernah mengingat atau paling tidak kita tahu bahwa seratus tahu lalu tepatnya tanggal 28 Oktober 1928 pemuda-pemuda Indonesia dari sabang sampai merauke telah bersumpah akan menjaga bangsa ini, kenapa masa kini kita sedikitpun tidak pernah menjaga kelestarian kebudayaan kita ini. Ini telah terbukti jika dengan hal sepele anak anak muda yang telah menganggap gaul hal ini dan bukan hal yang tabu lagi bagi mereka. Parahnya lagi dunia pendidikan yang sebagai penentu kemajuan bangsa ini seolah-olah juga terkena virus yang justru menambah parah pamor pendidikan di Indonesia. Kita pastinya juga sadar jika seluruh pekerjaan di Indonesia bahkan di dunia ini berawal dari keberadaan Guru yang dapat mengubah masa depan bangsa.
Guru yang maju pastinya akan menjadikan bangsanya maju. Tapi dengan adanya guru maju dan berjiwa tangguh tentunya diawali oleh kurikulum sebagai penunjuk guru. Dunia pendidikan sebagai tempat mencari Ilmu dan mencerdaskan kehidupan bangsa malah seolah-olah menjadi lembaga yang di ibaratkan sebagai penjual sedangkan anak didik mereka menjadi objek pembeli barang barang selundupan yang bernama “nilai” mereka sendiri.
Beranjak dari sistem semacam inilah kehancuran dunia pendidikan kita semakin konkret. Kurikulum yang ibaratnya sebagai ”dasar negara” pendidikan malah amburadul yang tidak sesuai kebutuhan bangsa Indonesia yang konon Bhinekka Tunggal Ika Tan Hanna Dharma Mangrwa ini malah mengutamakan kesuksesan belaka yang tidak tau hasilnya dari mana. Dan Sekali lagi pula ini bukan jati diri bangsa kita bukan ?
Kita boleh berbangga diri jika dari tahun ke tahun standart pendidikan kita naik beberapa digit dan mata pelajaran yang diujikan bertambah tapi hal yang paling utama kita harus tanyakan pada diri kita sendiri dari manakah nilai tersebut kita peroleh ?Dengan kurikulum yang dengan penanaman Akhlakul Kharimah pada remaja masalah problem remaja akan dapat bisa teratasi yang juga harus disertai dukungan dari seluruh elemen masyarakat Indonesia .






























BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Internet dapat digunakan sebgai media belajar dan itu sudah sewajarnya dan
relevan sekali .Dengan internet kita bisa menemukan berbagai hal yang belum
pernah kita ketahui dan untuk mengerjakan tugas. Dan mengingat perkembangan
teknologi yang semakin menuntut siswa pada khususnya dan guru pada umumnya
untuk menambah pengetahuan dan wawasan cara mengajar.
2. Pemanfaatan menggunakan internet sebagai media pembelajaran yaitu dengan
menggunakan sistem WEB Enhannced Course yaitu memanfaatan internet untuk
pendidikan. Keberadaan internet menunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar
mengajar di kelas. Bentuk ini dikenal dengan nama WEB Lite Course karena
kegiatan utama adalah tatap muka di kelas. Hal itu tercermin saat pada mata
pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Karena dengan cara ini proses pembelajaran
lebih efektif baik dari pemanfaatan bahan dan juga KBM.
3. Kemampuan menulis esai siswa kelas XII IPA-4 SMA Negeri 3 Bojonegoro
dengan memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran terhadap hasil Belajar
sangat kelihatan menonjol. Itu jelas bila diperhatikan dari satu pertanyaan dari
angket. Dan telah terbukti dari sejumlah responden 40 siswa, ada sebanyak 92.5%
responden mengatakan internet membantu prestasi belajar khususnya kemampuan
menulis essay dan 7.5% responden menyatakan tidak begitu membantu prestasi
belajar terkait dengan kemampuan menulis esai dengan menggunakan internet.
Sebanyak 40 responden yang saya teliti terkait pemanfaatan internet sebagai media
pembelajaran terkait dengan kemampuan menulis esai dalam memperoleh bahan
dan sumber. Kalau mengalami kesulitan ketika menulis esai kemana dan bagaimana
langkah Anda? Dari angket terdapat 25% yang mencari dan membaca buku.
Sedangkan yang lainnya biasa mengakses internet terdapat 67.5%. Dan yang terkait
dengan menggali imajinasi atau tanpa bantuan apapun terdapat 7.5%.



5.1 Saran
Isi karya ilmiah ini diharapkan dapat diterapkan dalam pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran terutama dalam rangka meningkatkan prestasi hasil belajar. Dan terpenting juga dapat digunakan sebagai media dalam inovasi pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas hasil belajar. Dengan kata lain, siswa dapat mampu dan memiliki daya saing di pentas dunia khususnya setelah mereka menamatkan pendidikannya.
Pemanfaatan teknologi komunikasi dalam dunia pendidikan dan untuk pendidikan sepanjang hayat. Dan gunakanlah internet sesuai dengan "kebutuhan" dengan berbekal kecakapan dan intelegensi maupun moral. Sehingga tidak terbawa arus negatif dari internet Jadi, jangan digunakan hal-hal yang negatif, kalau dalam kontes education memanfaatkanlah internet itu dalam education pula.



















DAFTAR PUSTAKA

http://www./Sekolah.org/Index.php3: diakses pada pukul 20.21 WIB 2 Desember 2008

http://www.pemberdayaan-telematika.Info/?pil=1: diakses pada pukul 07.22 WIB 4 Des 2008

http://www.tripod.lycos.com/: diakses pada pukul 25 Desember 2008 pukul 21.00 WIB

http://www.beautiful_arlin.cjb.net: diakses 22 Des 2008 pukul 11.45 WIB

www.psikologi tims.net/modules.php: diakses pada pukul 21.34 WIB 23 Desember 2008

www.duniaesai.com/sains/sains 7. htm: diakses pukul 13.25 WIB 28 November 2008

www.ummigroup.co.id/annida/: diakses pukul 17.35 WIB 21 Desember 2008

www.cybermq.com/cybermq/detail topikutama.php: diakses pukul 12.21 WIB 14 Des 2008

Jumadi, dkk. 2005. Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI Program IPA/IPS. Malang : Universitas Negeri Malang.

Jumadi, dkk. 2005. Kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XII Program Bahasa. Malang : Universitas Negeri Malang.

Kamus Besar Bahasa Indonesia: 2001. Penerbit Balai Pustaka













LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1

INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
(STUDI TENTANG EFEKTIVITAS PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SUB POKOK BAHASAN MENULIS ESAI
SISWA KELAS XII IPA-4 SMA NEGERI 3 BOJONEGORO
TAHUN PELAJARAN 2008/2009)


ANGKET


1. Apakah anda pernah mengetahui atau menggunakan internet sebagai media pembelajaran?
a. Ya b. Tidak
Alasan : ..........
2. Bagaimanakah perasaan anda (apakah menyenangkan) setelah menggunakan internet sebagai media pembelajaran?
a. Senang b. Biasa saja
Alasan : ..........
3. Apakah mendukung Anda belajar pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia?
a. Ya b. Tidak
Alasan : ..........
4. Apakah internet dapat secara efektif dalam membantu prestasi belajar khususnya
pada kemampuan menulis Essay Anda?
a. Ya b. Tidak
Alasan : ..........





Lampiran 2
Wawancara 1
INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
(STUDI TENTANG EFEKTIVITAS PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SUB POKOK BAHASAN MENULIS ESAI
SISWA KELAS XII IPA-4 SMA NEGERI 3 BOJONEGORO
TAHUN PELAJARAN 2008/2009)

NARA SUMBER 1 & 2
(Bpk. ARIEF NURYANTO, SH Dan Ibu Iva Afiati, S.Kom)

1. Menurut Bapak, apa itu internet ?
Jawab : .............................
2. Adakah manfaat internet ?
Jawab : .............................
3. Apa perbedaan internet dengan media lain ?
Jawab : .............................
4. Mengapa menggunakan internet sebagai media belajar ?
Jawab : .............................
5. Bagaimana strategi pengembangan internet sebagai media belajar di kalangan SMAN 3 Bojonegoro ?
Jawab :............................
6. Apa internet dapat memacu atau meningkatkan hasil prestasi siswa ?
Jawab : .............................
7. Apa hubungan internet dengan pelajar ?
Jawab : .............................
8. Adakah hubungan yang korelatif antara srtategi pengembangan internet sebagai media belajar siswa terhadap potensi siswa khususnya SMAN3 Bojonegoro
Jawab :..............................
9. Adakah relevansi yang signivikan antar potensi khususnya SMAN3 Bojonegoro terhadap pembelajaran sepanjang hayat ?
Jawab : ........................

10. Apa dampak dari internet ?
Jawab : .............................
11. Bagaimana agar siswa dapat menggunakan internet setiap saat ?
Jawab : .............................
12. Apa harapan bapak agar siswa SMA Negeri 3 Bojonegoro agar memanfaatkan internet baik ?
Jawab : .............................

























Lampiran 3
Wawancara 2
INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
(STUDI TENTANG EFEKTIVITAS PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SUB POKOK BAHASAN MENULIS ESAI
SISWA KELAS XII IPA-4 SMA NEGERI 3 BOJONEGORO
TAHUN PELAJARAN 2008/2009)

NARA SUMBER 3&4
( Ganung Sadewa & Bahtiar )

1. Menurut anda apa itu internet ?
Jawab : ....................
2. Adakah manfaat internet bagi anda ?
Jawab : ....................
3. Mana yang anda pilih internet atau media lain dalam mencari informasi ! kenapa ?
Jawab : ....................
4. Bagaimana strategi pengembangan internet sebagai media belajar di kalangan SMAN 3 Bojonegoro ?
Jawab :............................

5. Apakah internet dapat memacu atau meningkatkan hasil prestasi anda ?
Jawab : ....................
6. Apa hubungan internet dengan pelajar ?
Jawab : ....................
7. Adakah hubungan yang korelatif antara srtategi pengembangan internet sebagai media belajar siswa terhadap potensi siswa khususnya SMAN3 Bojonegoro
Jawab :..............................
8. Adakah relevansi yang signivikan antar potensi khususnya SMAN3 Bojonegoro terhadap pembelajaran sepanjang hayat ?
Jawab : ........................


Lampiran 4

INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
(STUDI TENTANG EFEKTIVITAS PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SUB POKOK BAHASAN MENULIS ESAI
SISWA KELAS XII IPA-4 SMA NEGERI 3 BOJONEGORO
TAHUN PELAJARAN 2008/2009)

ANGKET
Data pengisian angket pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran terkait dengan kemampuan menulis esai dalam pemerolehan ide.
Berilah tanda v pada kolom

No.
Aspek yang Ditanya
Buku
Internet
Pengalaman pribadi
1.
Darimanakah Anda memperoleh ide dalam menulis esai





















Lampiran 5

INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
(STUDI TENTANG EFEKTIVITAS PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SUB POKOK BAHASAN MENULIS ESAI
SISWA KELAS XII IPA-4 SMA NEGERI 3 BOJONEGORO
TAHUN PELAJARAN 2008/2009)

ANGKET
Data pengisian angket pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran terkait dengan kemampuan menulis esai dalam tingkat kesulitan.
Berilah tanda v pada kolom

No.
Aspek yang Ditanya
Menggali ide
Mengumpulkan bahan
Kerangka karangan
1.
Kesulitan apa yang Anda hadapi ketika menulis esai berbasis internet





















Lampiran 6

INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
(STUDI TENTANG EFEKTIVITAS PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SUB POKOK BAHASAN MENULIS ESAI
SISWA KELAS XII IPA-4 SMA NEGERI 3 BOJONEGORO
TAHUN PELAJARAN 2008/2009)

ANGKET

Data pengisian angket pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran terkait dengan kemampuan menulis esai dalam memperoleh bahan dan sumber
Berilah tanda v pada kolom

No.
Aspek yang Ditanya
Mencari dan membaca buku
Mengakses internet
Menggali imajinasi apa adanya
1.
Kalau mengalami kesulitan ketika menulis esai kemana dan bagaimana langkah Anda?


















Lampiran 7

INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
(STUDI TENTANG EFEKTIVITAS PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SUB POKOK BAHASAN MENULIS ESAI
SISWA KELAS XII IPA-4 SMA NEGERI 3 BOJONEGORO
TAHUN PELAJARAN 2008/2009)

ANGKET

Data pengisian angket pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran terkait dengan kemampuan menulis esai dari segi efektivitas.
Berilah tanda v pada kolom

No.
Aspek yang Ditanya
Lebih fleksibel
Lebih enjoy dan akurat terkait informasi
Agar tidak gaptek
1.
Mengapa harus internet sebagai media pembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan menulis esai?

















Lampiran 8
Daftar Riwayat Hidup (Kurikulum Vitae)

Nama : Susanto, S. Pd.
Tempat tanggal lahir : Bojonegoro, 15 Mei 1970
Pekerjaan : PNS Guru SMA Negeri 3 Bojonegoro
Jl. Monginsidi 9 Bojonegoro
Telp. 0353-882180 Bojonegoro
Jawa Timur
Alamat : Jl. Kyai Mojo Gg Buyut Pani V
Bojonegoro HP. 085-63063498
0353-7705106,
E-mail : zuzanto@telkom.net
NIP : 132 158 299
Golongan : III-d
Nomor Rekening : BNI Cabang Bojonegoro: 0072730090
Pendidikan Terakhir : S-1 IKIP Malang, 1995 Jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia
Prestasi : Pernah mendapatkan Program
Bea Siswa TID (Tunjangan Ikatan Dinas)
sehingga diangkat menjadi PNS tidak
melalui tes dan langsung diangkat
atau penempatan.
Pengalaman mengajar : 1995-1996 mengajar di SMA
Negeri 1 Kedungadem-Bojonegoro;
Pada tahun 1997-2003 mengajar di SMP
Negeri 1 Sampang Madura. Pada tahun
2003 sampai sekarang mengajar
di SMA Negeri 3 Bojonegoro
Jawa Timur. Menjadi Dosen pada IKIP PGRI
Bojonegoro 2008-sekarang.

Pengalaman Menulis dan Tulisan yang Pernah Dimuat di Media Massa:

1. Jawa Pos, 16 April 1993: Ujian Depkeu
2. Jawa Pos, 24 Juni 1993: Reorientasi Fungsi
3. Jawa Pos, 1 Februari 1994: “Ayam Kampus” Merambah Menara Gading
4. Jawa Pos, 7 Maret 1994: Skorsing yang Mendidik
5. Jawa Pos, 19 Mei 1994: Mewaspadai Joki UMPTN
6. Jawa Pos, 8 Juni 1994: Rektor Digugat Mahasiswa Sendiri
7. Jawa Pos, 28 Juli 1994: PP 15 1994 dan Nasib PT
8. Surya, 30 Agustus 1994: Kepuasan Pria dari Nyeleweng: Benarkah?
9. Jawa Pos, 18 Oktober 1994: Surat Terbuka untuk UKSW
10. Surya, 19 Oktober 1994: Komentar lomba ludruk Se-Jawa Timur: Ludruk Ditengah Derasnya Informasi Global.
11. Jawa Pos, 25 Januari 1995: Gelar dan Plus-Minus PT
12. Jawa Pos, 5 Maret 1995: Resensi Buku: Keadilan Versi Feminisme
13. Jawa Pos, 12 Juli 1995: Delik Perizinan, Dilema Rektor
14. Karya Darma, 28 Februari 1996: Angin Segar Bagi LPTK
15. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: 19 November 2002: Genderang Pilbup Bojonegoro
16. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: 15 Juli 2003: Tanggapan untuk Mundzar Fahman: Bila Budaya Korupsi Kian Membumi
17. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: 11 Feb 2004:Perempuan Jadi Wakil Rakyat: Why Not?
18. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: 3 Nov 2004: Seleksi CPNS-GB Semarawut: Salah Siapa?
19. Radar Bojonegoro, Jawa Pos, 6 Februari 2005 : Reorientasi UNAS
20. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: 22 Mei 2005: Pro dan Kontra Penerapan SKS di SMA
21. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: 8 Agustus 2005: Membangun Bojonegoro Berbasis Kerakyatan
22. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: 14 Mei 2006: Sekali Lagi Menyoal Ujian Akhir Nasional: UAN dan BUDAYA INSTAN.
23. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: Rabu, 28 Juni 2006: Pro dan Kontra Unas Ulang.
24. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: Rabu, 6 Desember 2006: Penghentian Tayangan Smack Down.
25. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: Minggu, 25 Maret 2007: Tanggapan atas Tulisan Agus Rismanto Susanto: Pilkada dan Hegemoni Politik Uang.
26. Jawa Pos : Selasa, 24 Juli 2007: Prokon Aktivis; Tayangan TV Pemicu Kekerasan Anak
27. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: 27 Januari 2008: Tanggapan untuk Muhajir, S.Pd: Unas 2008 (Bisa) Membunuhku.
28. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: Minggu, 6 April 2008: Dibalik Pemblokiran Situs Porno: Remaja; Bagaimana Harus Bersikap?
29. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: Rabu, 2 Juli 2008: PSB Online: Siapa yang Diuntungkan?
30. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: Minggu, 31 Agustus 2008: Ramadan 1429 H Momentum Introspeksi Diri dan Antikorupsi.
31. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: Minggu, 5 Oktober 2008: Ijazah Instan dan Plus-Minus PT.
32. Radar Bojonegoro, Jawa Pos: Minggu, 26 Oktober 2008: Refleksi Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober; Revitalisasi Semangat Sumpah Pemuda
33. Radar Bojonegoro, Jawa Pos; Minggu, 7 Desember 2008: Catatan dari Kongres Guru Indonesia (KGI) 27-28 Nopember 2008: Guru Harus Bisa Tumbuhkan Inspirasi.
34. Radar Bojonegoro, Jawa Pos; Rabu, 24 Desember 2008: Refleksi Mothers Day 22 Desember 2008: Wanita dan Karakeristik Bangsa





Prestasi Lomba Kepenulisan:

1. Menjadi juara II se-Kab. Bojonegoro dalam Lomba Menulis Essay untuk kategori Guru yang diselenggarakan oleh DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bojonegoro pada tanggal 11 Juni 2006 dengan Judul: Surat Terbuka Kepada Bupati Bojonegoro.

2. Menjadi juara II se-Kab. Bojonegoro dalam lomba Menulis Resensi Buku yang diselenggarakan oleh Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia (YPPI) yang bekerjasama dengan Exxon Mobile Ltd. Pada tanggal 26 Oktober 2008.

3. Menjadi Juara II se-Jatim dalam lomba menulis artikel ilmiah kategori guru yang diselenggarakan oleh panitia dies natalis Unair Surabaya ke-54 pada 29 Nopember 2008.


Pengalaman Organisasi Kepenulisan:

1. Menjadi Staf Redaksi Majalah MAKNA Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Malang tahun 1993/1994.
2. Menjadi Staf Redaksi Koran Kampus KOMUNIKASI IKIP Malang tahun 1993/1994.
3. Menjadi Pembina Majalah REFLEKSI News SMA Negeri 3 Bojonegoro tahun 2003 sampai sekarang.
4. Menjadi salah satu tim penyusun Bahan Ajar (BUKU PEGANGAN) Kurikulum KTSP SMA DIKNAS se-Kabupaten . Bojonegoro tahun 2006.
5. Menjadi salah satu tim pengembang KTSP 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) DIKNAS Bojonegoro tahun 2007.

















INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
(STUDI TENTANG EFEKTIVITAS PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SUB POKOK BAHASAN MENULIS ESAI
SISWA KELAS XII IPA-4 SMA NEGERI 3 BOJONEGORO
TAHUN PELAJARAN 2008/2009)


(Karya Tulis Ilmiah ini Diikutsertakan
dalam Lomba Karya Tulis Inovasi Pembelajaran dan juga Pemilihan Guru Ideal
yang Diselenggarakan oleh
Harian Nasional Jawa Pos dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur)




Disusun Oleh :

SUSANTO, S.Pd.
NIP. 132 158 299



PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 3 BOJONEGORO
Jl. Monginsidi No. 9 Telp. (0353) 882180 Bojonegoro
Januari 2009

LEMBAR PERSETUJUAN

Tema : Pemanfaatan Teknologi Komunikasi dalam Dunia Pendidikan
Sub Tema : Pemanfaatan Teknologi Komunikasi dalam Proses Belajar Mengajar
Judul : Internet Sebagai Media Pembelajaran (Studi tentang Efektivitas Pemanfaatan Internet Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Sub Pokok Bahasan Menulis Esai Siswa Kelas XII IPA-4 SMA Negeri 3 Bojonegoro Tahun Pelajaran 2008/2009).

Disusun Oleh : SUSANTO, S.Pd. NIP : 132 158 299

Sekolah : SMA Negeri 3 Bojonegoro
Jl. Monginsidi No. 9 Bojonegoro
Telp. (0353) 882180 Jatim


Telah disetujui :
Tanggal : Sabtu, 3 Januari 2009
Di : Bojonegoro





Penyusun




SUSANTO, S.Pd
Penata Tk. I
NIP. 132 158 299

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Tema : Pemanfaatan Teknologi Komunikasi dalam Dunia Pendidikan
Sub Tema : Pemanfaatan Teknologi Komunikasi dalam Proses Belajar Mengajar
Judul : Internet Sebagai Media Pembelajaran (Studi tentang Efektivitas Pemanfaatan Internet Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Sub Pokok Bahasan Menulis Esai Siswa Kelas XII IPA-4 SMA Negeri 3 Bojonegoro Tahun Pelajaran 2008/2009).

Disusun Oleh : SUSANTO, S.Pd. NIP : 132 158 299

Sekolah : SMA Negeri 3 Bojonegoro
Jl. Monginsidi No. 9 Bojonegoro
Telp. (0353) 882180 Jatim

Telah disetujui :
Tanggal : Sabtu, 3 Januari 2009
Di : Bojonegoro


Mengetahui
Kepala SMA Negeri 3 Bojonegoro




Drs. H. TEGUH SUPRIYADI, MM
Pembina Utama Muda
NIP. 131 415 624










iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya Alhamdulillah kelompok kami bisa menyusun karya tulis ilmiah ini.
Tujuan utama menyusun karya ilmiah ini adalah untuk dapat memberikan wawasan dan dapat menggunakan internet dan mengetahui apa kegunaan dari internet tersebut. Untuk mencapai tujuan itu, materi dan skenario pembelajaran dalam karya ilmiah ini sengaja dirancang agar siswa sebagai pembelajar menjadi pihak yang aktif. Artinya siswa dapat diberi kesempatan seluas-luasnya untuk berlatih memahami isi susunan karya tulis ilmiah khususnya inovasi pembelajaran yang terkait dengan internet.
Namun kami juga menyadari, bahwa karya tulis ilmiah yang kami buat ini banyak kekurangannya, dan belum begitu sempurna serta masih jauh dengan apa yang kami harapkan.
Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini kami tidak lupa untuk mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga kami sampaikan kepada :
1. Bapak Drs. H. Teguh Supriyadi, MM, selaku Kepala SMA Negeri 3 Bojonegoro
2. Bapak Arif Nuryanto, SH selaku guru TIK dan juga nara sumber
3. Ibu Iva Afiati, S.Kom selaku guru TIK dan juga nara sumber
4. Anak-anakku siswa Kelas XII IPA-4 yang saya banggakan.
Dan apabila ada kekeliruan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, kami selaku penyusun dengan terbuka menerima kritik dan saran. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



Bojonegoro, Januari 2009
Penyusun,


iv
ABSTRAK

Susanto. 2008. Internet Sebagai Media Pembelajaran (Studi tentang Efektivitas Pemanfaatan Internet Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Sub Pokok Bahasan Menulis Esai Siswa Kelas XII IPA-4 SMA Negeri 3 Bojonegoro Tahun Pelajaran 2008/2009). Karya Tulis Ilmiah Guru SMA Negeri 3 Bojonegoro.

Kata Kunci : Internet, Efektivitas, Media pembelajaran, Menulis Esai
Internet Merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan berbagai macam situs. Dimana didalamnya menyediakan akses untuk layanan komunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan di seluruh dunia.
Internet sudah tidak asing lagi di kalangan siswa. Biasanya internet di manfatkan untuk e-mail, chatting, brosing foto,bahkan terdapat pula gosib seleb. Selama ini internet di anggap sebagai teknologi informasi yang canggih serta berkualitas baik.Tetapi Apakah manfaat internet hanya sebatas itu saja ? Dapatkah dimanfaatkan selain itu khususnya sebagai media pembelajaran? Dapatkah digunakan pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia? Dan Bagaimana kemampuan siswa dalam menulis esai bila memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran?
Sebenarnya ada manfaat lain yang bisa di dapat didunia maya ini oleh karena itu kami mencoba untuk memanfaatkan internet sebagai media belajar siswa. Dengan internet akan mendapatkan pengetahuan yang menunyang pelajaran di sekolah serta meningkatkan prestasi siswa dan juga mempermudah kita dalam memperoleh informasi baik dalam negeri maupun luar negeri karena tidak banyak pelajar yang menyukai perpustakaan atau berlama-lama membaca buku.
Metode yang di pakai adalah metode pengambilan data yang berupa angket dan wawancara. Hasil dari angket dan wawancara menunjukan bahwa internet sebagai media pembelajaran sangat berpengaruh terhadap pemanfaatan teknologi komunikasi dalam dunia pendidikan.
Hasil yang kami peroleh membuktikan bahwa internet dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Hal itu tercermin pada mata pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia. Terdapat hubungan yang korelatif positif antar kemampuan menulis esai siswa kelas XII IPA-4 SMA Negeri 3 Bojonegoro dengan memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran siswa terhadap potensinya. Sebanyak 95 % responden siswa SMAN 3 Bojonegoro menyatakan pernah menggunakan internet dengan alasan internet memberi informasi yang lebih jelas, luas, detail, dan untuk mengerjakan tugas internetlah solusinya. Berbeda dengan pendapat siswa yang menyatakan tidak pernah hanya 5% responden dengan alasan tidak bisa dan biayanya mahal.
vSementara itu, sebanyak 100% responden menyatakan senang setelah menggunakan internet sebagi media pembelajaran. Serta sebanyak 97,5 % responden menyatakan internet mendukung belajar dengan alasan internet sebagai perpustakaan dunia sehingga kita dapat mencari berbagai macam bahan untuk belajar. Dan sebanyak 2.5% responden menyatakan tidak mendukung belajar karena internet bisa menjerumuskan anak-anak dengan gambar-gambar pornografi.
Dan juga ada sebanyak 92.5% responden mengatakan internet membantu prestasi belajar khususnya kemampuan menulis esai dan 7.5% responden menyatakan tidak begitu membantu prestasi belajar terkait dengan kemampuan menulis esai dengan menggunakan internet.
Berdasarkan hasil yang kami peroleh, dapat disarankan agar menggunakan internet sesuai dengan "kebutuhan" Dengan berbekal kecakapan dan intelegensi baik secara brainware maupun moral. Sehingga tidak terbawa arus negatif dari internet serta memanfaatkan teknologi komunikasi dalam dunia pendidikan dan untuk pembelajaran sepanjang hayat. Jadi, jangan gunakan untuk hal-hal negatif kalau dalam konteks education manfaatkanlah internet itu dalam education pula. Dengan kata lain. Internet dapat dimanfaatkan untuk melakukan inovasi pembelajaran yang enjoy di kelas dengan anak didik.



































vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................................ iv
ABSTRAK................................................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan .................................................................................................. 3
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................................ 3
1.4 Manfaat ............................................................................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
4.1 Definisi Internet .................................................................................................... 5
4.2 Media Pembelajaran ............................................................................................ 14
4.3 Studi Efektivitas ................................................................................................... 16
4.4 Kemampuan Menulis Esai..................................................................................... 16
4.5 Hipotesa............................................................................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN
1.1 Metode Pengambilan ........................................................................................... 18
1.2 Teknik Pengambilan Data .................................................................................... 18
1.3 Waktu dan Tempat Pengambilan Data .................................................................. 18
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Data .................................................................................................................... 20
4.2 Analisis Data ....................................................................................................... 30
4.3 Pembahasan ........................................................................................................ 31
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 41
5.2 Saran .................................................................................................................. 42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii